Selasa , Oktober 15 2024

Pandemi Covid 19, Sektor Jasa dan Pariwisata Terdampak Paling Berat

Gubernur NTB Zulkieflimansyah dalam webinar bertajuk akselerasi ekonomi di NTB bersama MarkPlus

Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah menegaskan, stimulus ekonomi pasca JPS Gemilang, tak hanya akan mempercepat pemulihan ekonomi di NTB pasca pandemi Covidb19. Tetapi juga mengeliatkan program industrialisasi di NTB. Sementara ini, akibat berbagai musibah, sektor jasa dan pariwisata terdampak paling berat.

Industrialisasi adalah proses pemberian penambahan nilai suatu komoditas sehingga akan berdampak luas dan memiliki nilai ekonomi lebih besar bagi masyarakat, khusus untuk masyarakat lokal. “Maka untuk mewujudkan industrialisasi itu harus ada pertama, mesin (tools),  Kedua SDM yang berfungsi sebagai teknisi operator tukang yang akan mengoperasikan mesin.

Ketiga, supply bahan baku (tersedia sepanjang waktu). Keempat, tersedianya market untuk pemasaran produk-produk tersebut,” ungkap Gubernur Dr.Zul sapaannya dalam webinar bertajuk akselerasi ekonomi di NTB bersama MarkPlus, Senin (13/07-2020)

Gubernur Dr. Zul mengungkapkan bahwa untuk mendorong percepatan industrialisasi itu, maka Pemerintah Daerah akan memfasilitasi mesin mesin industri selain akses modal. Sementara Dinas perdagangan, juga akan mendukung sepenuhnya dari sisi   market screening dan branding, serta distribusi oleh Bumdes melalui Maha Desa.

Memproduksi dan menggunakan produk sendiri merupakan salah satu strategi meletakkan pondasi menandai dimulainya industrialisasi di NTB, yakni memberi nilai tambah dan shifting manufaktur bahan mentah.

Ia menjelaskan, pada saat yang sama, sektor tradisional seperti pertanian juga tetap didorong produktifitasnya dengan bantuan 4000 mesin. Sebagai bentuk transformasi teknologi, UKM dan IKM juga akan didigitalisasi untuk mulai bersaing di pasar nasional dan internasional.

Senada dengan Gubernur Zul, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menyebut sektor jasa, perdagangan dan pariwisata terdampak paling berat. Terlebih ditengah pelemahan ekonomi, kebijakan refocusing anggaran untuk pembiayaan Covid 19 membuat banyak program tertunda. Ahyar menyebut feedback dari kebijakan jaring pengaman sosial pemprov NTB yang membeli produk lokal membuat UMKM di kota Mataram ikut berproduksi. Untuk itu ia mendukung pemberdayaan ekonomi melalui UKM/ IKM lokal yang digagas pemerintah provinsi.

Sementara itu, Pendiri MarkPlus, Hermawan Kertajaya, menggambarkan kekuatan ekonomi Indonesia secara umum termasuk di NTB.

Hedrawan menyebut bonus demografi, SDG 2030, platform Indonesia Emas 2045, bermulanya generasi Alpha dan optimisme nasional pasca pandemi Covid 19 menjadi peluang kekuatan ekonomi kedepan.

Namun langkah yang harus dilakukan pemerintah propinsi NTB, kata Hendrawan tidak lagi hanya sebatas pemulihan saja.  Tapi sudah harus mengarah pada reformasi ekonomi dan re-investmen terutama di sektor pariwisata serta sektor lainnya.

“Saya usul tahun depan ada investmen summit di NTB”, ucap Hermawan yang disambut Gubernur.

Webinar juga diikuti Bupati KLU, Najmul Ahyar, Bupati Lobar, Fauzan Halid, pelaku usaha dan masyarakat umum.(jm)

Check Also

Polres Loteng Sosialisasi Operasi Zebra Rinjani 2024 di Kalangan Pelajar

Satuan Lalu-lintas Polres Lombok Tengah melaksanakan sosialisasi tata tertib berlalu lintas dalam rangka Operasi Zebra …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *