MATARAM,Literasi- Kepala Dinas Pariwisata NTB, H. Lalu M. Faozal menyampaikan bahwa pihaknya fokus pada akses ke lokasi destinasi wisata. Karena itu, dalam rapat terkait Revitalisasi Posyandu, Zero Waste, Desa Wisata serta Desa Tangguh Bencana bertempat di Ruang Anggrek Kantor Gubernur, Senin, 22 Juni 2020, yang diikuti instansi terkait, fokus itu dilakukan sebelum betul-betul masuk ke tatanan baru.
Sementara terkait program 20 Desa Wisata, ia menungkapkan dalam waktu dekat Dispar Provinsi NTB akan melakukan pertemuan dengan para pemangku kepentingan. Ia berharap pertemuan tersebut dapat meyakinkan para pemangku kepentingan untuk terlibat dalam program 20 Desa Wisata yang terbagi atas sebelas Desa Wisata di Pulau Lombok dan sembilan Desa Wisata di Pulau Sumbawa tersebut.
Tidak hanya itu, destinasi wisata Rinjani juga turut mendapat perhatian. Salah satunya dengan memperbarui aplikasi e-Rinjani dengan menambahkan fitur dan edukasi terkait protokol kesehatan bagi para pendaki. Faozal pun berharap seluruh destinasi wisata yang telah dan akan dibuka dapat terus konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Hal ini tidak lain dan tidak bukan demi keselamatan dan kenyamanan pengunjung.
Dalam kesempatan yang sama Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ir. H. Ahmadi juga menyampaikan capaian terkait Desa Tangguh Bencana (Destana). Sampai tahun 2020, ada sebanyak 56 Destana. Sedangkan pembentukan Destana oleh NGO sampai tahun 2020 sebanyak 152. hm