MATARAM, Literasi – Pandemi Covid-19 melumpuhkan banyak sektor, termasuk sektor minuman. Jika sebelumnya, sekelompok anak muda pecinta teh Indonesia bernama Acteavist Indonesia melakukan Festival Teh secara terbuka tiap tahunnya, kini penyelenggaraannya dilakukan secara online alias daring pada tanggal 4-9 Mei tahun 2020 dengan menggunakan media live instagram di akun @acteavist.
Penggagas acara Festival Teh Ngabuburit Online 2020, Cakra Virajati, mengatakan, event online dilaksanakan dengan tujuan untuk melepaskan penat pecinta teh di Indonesia saat #stayathome dan dahaga para pecinta teh untuk mendapatkan edukasi tentang teh Indonesia.
“Saat ini teh Indonesia sedang naik daun, apalagi di kalangan milenial. Peminatnya sudah banyak. Sayangnya, saat pandemi corona seperti ini, event-event edukasi teh pun ditunda. Untuk itulah kami menggagas event ini agar pecinta teh Indonesia tidak bosan dirumah, tapi bisa juga mendapatkan edukasi tentang teh sembari menunggu saat berbuka puasa”, ujar Cakra dalam siaran tertulisnya yang diterima wartawan, Minggu (3/5).
Festival Teh Ngabuburit Online dengan tema “Sisi Lain Camelia Sinensis” ini diisi oleh pakar teh, dari hulu hingga hilir.
Pemenang Tea Masters Cup Indonesia 2019 mengaku, tema tersebut diangkat, lantaran pihaknya berkeinginan masyarakat dan pecinta teh Indonesia tahu kondisi industri teh Indonesia dan bagaimana kondisi pemetik teh di kebun.
“Selain itu, kita juga ingin tampilkan bagaimana budaya asli minum teh Indonesia, perspektif media, promosi teh indonesia hingga menjual teh Indonesia melalui marketplace”, jelas Cakra.
Ia menuturkan, festival kali ini diselenggarakan dua sesi. Yakni, sesi pertama berupa sesi MIX IT UP, dimana akan ada live demo pembuatan minuman kreasi berbahan dasar teh dari professional mixologist dan pemilik kedai teh di Indonesia yang akan dimulai pada Pukul 15.40 Wib.
Selanjutnya, berlanjut ke sesi TEATALK, yakni sesi talkshow online oleh para pakar teh yang akan dimulai pada pukul 16.00. Nama-nama seperti Ratna Somantri (Pendiri Indonesian Tea Institute), Michael Christiawan (Pendiri Purematcha_id), Feri Kurnia (petani teh Cianjur), Dasep Badru (Budayawan Garut), Hilmi Faiq (Jurnalis) dan Muthia Syafika (Peneliti Teh PPTK Gamboeng) akan menjadi pembicara pada festival teh online yang baru pertama kali digelar di Indonesia ini.
Selain mendapatkan edukasi, para penonton juga akan dimanjakan dengan kuis berhadiah yang disiapkan oleh panitia ditiap sesinya. Festival ini tidak dipungut biaya apapun. Pecinta teh bisa mengetahui jadwal pembicara dan juga menyimak festival ini dengan follow akun instagram @acteavist.
“Harapan kami, dengan adanya festival teh online ini, teh Indonesia semakin dikenal masyarakat luas. Pada akhirnya, ketika di masyarakat sudah mendapatkan edukasi yang baik, mereka akan lebih jatuh cinta pada seduhan daun camelia sinensis (daun teh) asli Indonesia. Otomatis nantinya permintaan teh kepada produsen teh akan meningkat, lebih jauh lagi, petani teh Indonesia akan meningkat kesejahteraannya,” tandas Cakra Virajati.RUL