MATARAM,Literasi-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, berjanji mengatasi kendala investasi di NTB. Beberapa tawaran solusi ekonomi juga menjadi prioritas penyelesaian BKPM RI.
Dalam video conference bersama Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah di ruang kerjanya, Rabu (29/04), sektor pariwisata NTB terutama Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika tetap menjadi super prioritas pembangunan nasional. Adapun kendala lapangan yang merupakan tanggung jawab pusat akan segera diselesaikan bersama para investor termasuk kendala investasi kawasan wisata tiga gili.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Bahlil Lahadalia, mengakui realisasi investasi NTB pada triwulan pertama cukup baik meski di tengah pandemi Covid 19.
Total nilai investasi dalam catatan BKPM cukup baik di sektor pariwisata yang menjadi lokomotif ekonomi NTB. Namun demikian, dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi, ia mengusulkan agar pembangunan smelter di KSB dipercepat. Hal ini dinilai karena sektor tambang masih dapat berjalan baik di tengah pandemi. Pemerintah daerah diminta segera membuat list kendala lapangan agar dibicarakan segera dengan pihak terkait.
“Pariwisata masih butuh lama untuk pulih karena pandemi global Covid 19. Kalau ada peluang investasi yang benar benar visible untuk dijual, coba buat skala prioritasnya. Sektor tambang sangat berpeluang di pasar investasi apalagi pariwisata sedang turun untuk mendapatkan dana,” ujarnya. Pemerintah Pusat tetap optimis, KEK Mandalika tetap menggelar Moto GP pada 2021.
Gubernur Zul mengatakan, NTB juga optimis ekonomi akan segera pulih. Meski tengah fokus penanganan pandemi Covid 19 serta dampak sosial ekonominya, NTB harus tetap memastikan bahwa daerah ini bersahabat dengan investasi. Karena tanpa investasi tidak ada kesempatan kerja yang membawa kemakmuran di masyarakat. Gubernur berharap kendala investasi yang masih terjadi seperti implementasi kebijakan pusat yang belum dapat terealisasi maupun kendala di daerah membutuhkan percepatan dalam penyelesaiannya. Untuk itu, Gubernur meminta pemerintah pusat melalui BKPM mencarikan solusi. Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah, HL Gita Aryadi menyampaikan beberapa kendala di lapangan termasuk perubahan realisasi investasi sebesar 12 persen dari target pada triwulan pertama tahun ini serta perkembangan investasi pembangunan smelter dan industri turunannya di KSB, kawasan tiga gili dan KEK Mandalika.(jm)