MATARAM, Literasi-Pandemi Covid-19 yang telah melumpuhkan berbagai sektor kehidupan termasuk sektor pariwisata disikapi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram dengan pembentukan Tourism Crisis Center (TCC). Pembentukan TCC merupakan salah satu bentuk tanggung jawab civitas akademika STP Mataram dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat bangsa dan negara.
Direktur STP Mataram, Dr.Halus Mandala, menjawab wartawan, Senin (27/4), mengemukakan pembentukan TCC merupakan salah satu bentuk antisipasi jangan sampai dikemudian hari para pelaku wisata kewalahan.
“Kita ingin bangun sistem dengan membentuk TCC dengan kegiatan akademik dan non akademik,” katanya seraya menambahkan, pada bidang sosial terdapat program peduli covid 19 dengan menyalurkan berbagai bantuan. Sedangkan pada bidang akademik dilakukan upaya menyusun naskah akademik bagaimana menangani krisis dalam bentuk respon plan dan recovery plan. Dalam wadah tersebut dianalisa apa yang cocok dilakukan pemerintah ditengah krisis tersebut.
Terkait pihak yang akan digandeng, Halus mengatakan bahwa kemungkinan menggandeng pihak luar karena tidak mungkin bekerja sendiri. “Kita bekerja bersama-sama akan lebih baik dengan memanfaatkan potensi yang ada ketimbang berjalan sendiri-sendiri,” ujarnya.
Walau mengakui peluang pariwisata bisa pulih agak lama dibandingkan kasus bencana sebelumnya, Halus mengaku optimis. “Pariwisata kalau sudah puiih akan segera bangkit kembali. Bagaimana pun juga orang merindukan perjalanan sepanjang keamanan dan kenyamanan terjamin. Bagaimana agar keamanan dan kenyamanan segera kembali, itulah yang ingin kita lakukan,” ujarnya.
Halus menuturkan banyak hal yang mesti direpon menyusul pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Sebutah terkait dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata. Hal ini membutuhkan kerjasama dengan pihak lain.
Ketua Bidang Akademik TCC STP Mataram, Putrawadi Habibi, mengemukakan pihaknya membuat kajian ilmiah sektor pariwisata tekait covid 19 bekerjasama dengan Pemda KLU. Sementara yang sudah disepakati adalah penerapan kebijakan berbasis skenario. Dibutuhkan tiga skenario dalam jangka waktu tertentu untuk menyikapi sektor pariwisata ditengah pandemi Covid 19.
Dalam analisa tersebut TCC melibatkan Pemda, tour travel dan pehotelan. Setelah itu akan mengkaji apa kebijakan yang cocok diterapkan dengan skenario tadi. “Setelah tahu potensi kebijakan tersebut akan direkomendasikan untuk dilaksanakan, apakah pemda sanggup termasuk dari segi anggaran,” katanya. ian
