SELONG, Literasi – Keberadaan hotel di wilayah Kecamatan Sikur menjadi perhatian Pemerintah Kecamatan dalam meminimalisir penyebaran Corona yang mungkin masuk dari luar Lombok Timur. Karena itu, untuk sementara waktu hotel dilarang menerima tamu.
Imbas dari wabah virus corona memang membuat hotel kelimpungan. Camat Sikur, Lalu Putra, menuturkan pihaknya telah melakukan pemantauan secara rutin terhadap hotel maupun homestay yang beroperasi di wilayahnya. Hal tersebut menjadi perhatian mengingat virus Corona masuk ke Lombok Timur dibawa oleh orang yang pernah berkunjung ke luar daerah.
Di kawasan Sikur sendiri berdiri puluhan hotel dan homestay karena Sikur merupakan kawasan wisata yang cukup terkenal hingga manca negara. Sebutlah obyek wisata Tete Batu yang sudah mendunia. Namun, kini hotel itu tidak bisa menerima tamu sebagaimana mestinya untuk meredan penyebaran corona.
“Sudah pekerjaan rutin kita untuk memantau tamu-tamu yang dari luar,” tutur Putra, Selasa (07/04/2020). Bahkan, pihak Kecamatan telah membentuk satuan tugas pencegahan Covid-19 melibatkan berbagai unsur dari Pemerintah Desa (Pemdes), aparat dan petugas kesehatan desa.
“Di desa juga kita bentuk satuan tugas. Terdiri dari kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas, sama kawil-kawil itu. Bidan desa, Pustu maupun Puskesdes juga kita libatkan.
Sikap tegas juga ditunjukkan dengan memberikan imbauan kepada pengelola hotel agar tidak menerima tamu untuk sementara waktu hingga berakhirnya masa tanggap darurat Covid-19 di Lombok Timur.
Putra pun mengaku akan memberikan sanksi tegas bagi pengelola hotel yang nekat menerima tamu di masa tanggap darurat ini. “Kita sudah instruksikan untuk jangan menerima tamu. Nanti, kalau ngeyel, dia akan terima sanksi dari pemerintah kecamatan,” tegasnya.
Putra mengklaim sosialisasi pencegahan penularan Covid-19 telah berjalan baik di Kecamatan Sikur. Baik itu penyemprotan disinfektan, maupun penyediaan tempat cuci tangan bagi masyarakat.
Dijelaskan, tidak ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kecamatan Sikur. Hanya ada 36 Orang Dalam Pemantauan yang telah terdata hingga saat ini. Dan Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 268. “Di Kecamatan Sikur, tidak ada PDP. ODP itu 36. Itu yang kita berikan bantuan,” tuturnya.dd