MATARAM, Literasi – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB akhirnya menutup kawasan Tiga Gili (Gili Trawangan, Meno dan Air) di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Penutupan salah satu distinasi unggulan di NTB untuk sementara waktu guna mengantisipasi penyebaran virus Corona.
Penutupan sementara sejumlah tempat wisata di Tiga Gili KLI ini akan berlangsung selama dua minggu mulai 14-29 Maret. “Khusus Tiga Gili ini kita tutup aksesnya dari berbagai pintu masuk, khususnya trayek dari Provinsi Bali,” ujar Gubernur menjawab wartawan usai memimpin Rapat Koordinasi Pimpinanan Daerah terkait virus Corona di RRU Komplek Kantor Gubernur NTB, Minggu (15/3) petang.
Menurut Zul, selama proses penutupan akan dilakukan pembersihan area Tiga Gili dengan menggunakan disinfektan. Selain itu, akan dilakukan fogging di semua titik di wilayah tersebut. Sehingga, jika sudah mulai dibuka maka kawasan Tiga Gili itu akan aman dan nyaman bagi wisatawan.
“Penutupan sementara dengan dilanjutkan pembersihan Tiga Gili adalah upaya kita guna menunjukkan keseriusan NTB dalam menggaransi kawasan pariwisata kita agar aman-aman dan bebas dari virus apapun pascadibuka kedepannya,” tegas Gubernur.
Ia mengatakan penutupan Tiga Gili akan disertai sosialisasi lanjutan oleh Pemkab KLU kepada para wisatawan hingga pemilik hotel dan villa serta tempat hiburan di wilayah setempat. Apalagi, penutupan sementara ini dihajatkan memastikan wilayah tersebut akan benar-benar nyaman kedepannya.
“Penutupan sementara Tiga Gili ini bukan kita menutup ruang rezeki warga disana. Namun lebih pada upaya perlindungan ke wisatawan. Sehingga, kawasan Tiga Gili akan benar-benar bebas virus Corona maupun penyakit lainnya yang membahayakan bagi wisatawan kedepannya,” tandas Zulkieflimansyah.
“Untuk wisatawan di sana (Tiga KLU) juga warga dan pemilik serta pekerja disana akan segera diperiksa kesehatannya oleh tim dari Dikes KLU dan Dikes Provinsi NTB,” sambung Gubernur. RUL.
