SELONG,Literasi-Sebuah destinasi wisata air belakangan muncul di desa pesisir Seruni Mumbul, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Dibangun oleh Pemdes pada awal Januari 2019 dan beroperasi pada bulan Juni 2019, lewat penyertaan modal BUMDES dialokasikan dari DD (Dana Desa), Denda Seruni makin cantik sebagai obyek wisata. Terlebih ada bantuan dari Kemendes dan Pemda berupa speed boat, kano, sepeda air, dan sarana peribadatan lengkap dengan MCK.
Destinasi wisata Air di Desa Seruni Mumbul memiliki keunggulan. Sepanjang 1 km di lokasi itu diantaranya tumbuh mangrove. Terdapat pula sedikitnya terdapat 30 an mata air. Itu pula sebabnya kawasan ini dinamakan mumbul/kemualan (mata air : Indonesia). Sebuah desa yang memiliki banyak mata air yang berkumpul di kawasan mangrove yang panjangnya kurang lebih 1 km tembus ke pelabuhan Kayangan Labuhan Lombok.
Kawsan ini nampak artistik. Sepanjang tak kurang dari 500 meter terdapat tumbuhan mangrove (bakau) sebagai bagian utama background infrastruktur destinasi wisata Denda Seruni. Mata para pengunjung dimanjakan dengan pesona bangunan jalan dari kayu/papan dilengkapi dengan jembatan penyeberangan. Terdapat rumah pohon dan berugak-berugak di antara pepohonan mangrove. Tak itu saja, ada lesehan dan karaoke untuk melepas penat.
Obyeki wisata di pedesaan ini hanya buka siang hari yaitu mulai pukul 07.00 s/d 18.00 Wita. Dengan udara yang segar dan bersih para pengunjung dapat menikmati sensasi pesona alam dengan pemanfaatan wahana yang telah disiapkan.
Sekdes (Sekretaris Desa) Seruni Mumbul, Aunur Rofik, Ahad (26/1/20), menyampaikan, bahwa dahulu pada areal tersebut terdapat taman/pemandian putri Raja Mumbul bernama Denda Seruni. Karena sesuatu dan lain hal maka, tamannya hancur sehingga yang tinggal hanya pepohonan bakau/mangrove. “Adalah alasan logis pemberian nama destinasi wisata air di Desa Seruni Mumbul ini,” ungkapnya
Keberadaan obyek wisata tersebut terus dikembangkan kedepan dengan menambah paket wisata sehingga potensi sungai mangrove betul-betul dimanfaatkan secara maksimal.
“Bapak bupati Haji Sukiman Azmy menyebut bahwa destinasi Wisata Denda Seruni sebagai ikon Lotim khususnya dan ikon NTB pada umumnya. Dan mendukung sepenuhnya pengembangan ke depan destinasi Wisata Denda Seruni. Kemendes sudah siap membantu pengembangan berikutnya dengan paket Wisata Mangrove. Kita sudah memiliki master plan. Insya Allah kita mulai pertengahan 2020 dan awal 2021 mulai beroperasi,” terangnya.
Berdayakan Potensi
Sementara itu, Imran, Ketua Pengelola Destinasi Wisata Denda Seruni mengakui keberadaan obyek wisata ini sangat bermanfaat. Setidaknya, masalah pengangguran teratasi, potensi masyarakat diberdayakan, di antaranya adanya lapak-lapak jualan bagi masyarakat dan aktivitas parkir.
“Beberapa lapangan pekerjaan berikutnya tercipta seperti lapak-lapak yang digiatkan oleh masyarakat sekitar, Sementara parkir dipercayakan kepada pemuda,” katanya,
Imran memaparkan, biaya karcis masuk untuk orang dewasa Rp 5.000 perorang, sedangkan untuk anak-anak sejumlah Rp 3.000 perorang. Uang parkir sepeda motor Rp 2.000 dan mobil Rp. 5.000. Sementara tariff untuk wahana speed boat Rp 3.000 perorang, Bebek air Rp 6.000 per 2 orang, kano Rp 3.000 perorang, sepeda air Rp 5.000 perorang.
Dikatakannya, jumlah pengunjung untuk hari biasa dari 200 hingga 500 orang. Sedangkan untuk hari libur/ahad hingga menyentuh angka ribuan orang. Mulai ramai setelah pukul 10-00 Wita. Pada hari biasa pengunjung biasa datang ba’da Dzuhur.
“Petugas yang menjaga kita manfaatkan pemuda/pemudi masyarakat setempat. Alhamdulillah, untuk enam bulan terakhir ini penghasilan kotor mencapai titik sekitar Rp. 200 an juta,” aku Imran. Artinya, setahun bisa ditaksir sekira Rp 400 juta.
Sementara itu, salah seorang pengunjung berhasil diminta kesannya menilaidestinasi wisata ini luar biasa, “Destinasi Wisata Denda Seruni indah, menarik dan puas walau baru pertama kali ke sini,” kata Muhammad Makmun, lelaki dari Ijobalit Kecamatan Labuhan Haji (Kus).