MATARAM, Literasi-Menyongsong event akbar “MotoGP 2021” di Sirkuit terindah dunia di KEK Mandalika Lombok Tengah, NTB, penyediaan kebutuhan internet dan infrastruktur komunikasi pendukung lainnya harus disiapkan agar saat event berlangsung ketersediaan akses internet sudah tercukupi dan aman.
Badan Aksebilitas Komunikasi Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama mitra kerja Komisi I DPR-RI, Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Tengah serta para pengusaha jasa tekekomunikasi memastikan bahwa akses internet di kawasan ekonomi khusus Mandalika sebagai lokasi penyelenggaraan MotoGP pada tahun 2021 nanti sudah tersedia dan aman.
Wakil Bupati Lombok Tengah, Lalu Fathul Bahri, didampingi Kadis Kominfotik Provinsi NTB, Gde Putu Aryadi, saat menerima kunjungan kerja Komisi I DPR RI terkait program Spesifik infrastruktur BAKTI, di pusat kerajinan Tenun kantor desa Sukarara, Kecamatan Jonggat Lombok Tengah, Kamis (23/1/2020), menjelaskan masih terdapat 15 desa dari 139 desa di Lombok Tengah masih blankspot. Sebanyak12 desa diantaranya merupakan penyangga di lokasi dimana akan digelarnya motoGP.
Meski demikian, Miq Fathul sapaannya, menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kominfo karena selama tahun 2017-2018, pihaknya telah mendapatkan bantuan jaringan internet dari BAKTI kemkominfo RI. Diantaranya bantuan kepada 12 desa, 20 sekolah/ponpes serta 25 unit puskesmas.
Menurutnya, selain tersedianya infrastruktur yang memadai seperti akses jalan, serta penginapan. Telekomunikasi juga harus diutamakan karena hal itu merupakan bagian vital dalam event sekelas motoGP. “Apalagi akan menghadirkan pengunjung dari berbagai belahan dunia, yang diperkirakan mencapai 350 ribu lebih,” ujar Fathul Bahri. Sehingga menurut Fathul, segala macam infrastruktur pendukung seperti internet, termasuk SDM dan industri kerajinan rakyat harus disiapkan dari sekarang.
Guna memenuhi infrastruktur digital tersebut, Direktur SDA BAKTI Kemenkominfo RI, Fadilla Indah Mathar, berjanji akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan jaringan akses internet di kawasan penyelenggaraan MotoGP tahun 2021 mendatang. Pemenuhan kebutuhan internet pada desa-desa penyangga disekitar KEK, kata Indah, tidak hanya dilakukan melalui pembangunan Base Transmision Station (BTS), tetapi juga akses internet Wifi dan satelit Fungsi.
Namun dalam hal pembangunan infrastruktur telekomunikasi (BTS), pihaknya meminta dukungan pemerintah daerah untuk dapat mendukung penyediaan lahan pada lokasi yang dibutuhkan. Juga dukungan dari komisi satu DPRRI untuk anggaran.
“Sejauh ini kami bersama Pemkab Loteng masih melakukan survei koordinat lokasi yang akan menjadi tempat dibangunnya BTS,” ungkap Fadilla Indah. Ia juga sempat menyebut bahwa jumlah BTS yang sudah dibangun pihaknya di seluruh pelosok NTB mencapai 52 unit. Pun telah melakukan pendampingan fasilitas pemanfaatan akses internet di beberapa desa termasuk desa tenun Sukarara.
Ketua Rombongan Komisi 1 DPR RI, H.Bambang Kristianto dan Helmy Faisal Zaini, angkat bicara terkait hal itu. Baginya, jaringan telekomunikasi sangat vital. tidak hanya sebagai penopang dalam melakukan pelayanan publik menghadapi era industri 4.0 tetapi juga sebagai alat praktis untuk mempromosikan potensi wisata NTB yang sudah terkenal.
“Kita ketahui, Lombok keindahannya dapat menghipnotis siapapun. Bahkan tak jarang disebut sebagai syurgawi dunia,” ujar Mantan Menteri PDT tersebut. Untuk itu, pihaknya berjanji terus membuka komunikasi dengan Kemenkominfo untuk melakukan pembangunan jaringan internet termasuk penyediaan (BTS) demi suksesnya industri wisata serta gelaran motoGP 2021.
Pemerintah Provinsi NTB melalui kepala dinas Kominfotik, Gde Putu Aryadi, S.Sos.MH mengungkapkan pihaknya terus mengupayakan agar jaringan internet di NTB sudah 4G. Terlebih ditahun 2021 Mandalika Lombok ditunjuk sebagai lokasi motoGP dunia, serta event- event akbar lainnya. Seperti, Festival Bau Nyale yang sudah masuk event Calender 2020 Kemeparinkraf RI yang launchingnya dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah belum lama ini.
Aryadi juga menyebut bahwa berdasarkan pantauannya bahwa area blankspot di NTB saat ini masih mencapai 120 titik. “Tidak semuanya nihil, akan tetapi sinyal masih minim (H+, 3G), belum 4G, perlu alat upgrade sinyal di beberapa titik,” ungkap Aryadi
Selain dihadiri para wakil rakyat pusat dan pejabat daerah, acara tersebut juga menghadirkan puluhan pelaku industri tenun lokal Desa Sukarara. hm