MATARAM, Literasi-Bupati KLU, H.Najmul Akhyar, mengaku pernah membayangkan ada bandara di KLU. Namun, oleh Menteri Perubungan justru ditawari bandara laut.
“Saat minta bandara diminta pengadaan tanah, sedangkan harga tanah tinggi,” katanya menjawab wartawan saat jumpa pers belum lama ini.
Ia mengaku sudah lama mengusulkan ke Kementerian Perhubungan periha kemungkinan dibangunnya bandara di KLU. Hanya saja pihaknya harus menyediakan tanah seluas 170 hektar.
Namun, dibalik belum terealisasinya mimpi itu, hikmah yang dipetik adalah penumpang fasboat justru ramai. Bahkan ini terjadi sejak setelah BIL berdiri.
“Kini sampai 50 an fasboat setiap hari. Dari BIL ke KLU (waktu tempuhnya) lebih 2 jam, maka langsung lewat fasboat tanpa ribet,” katanya seraya menambahkan terjadi peningkatan jumlah wisatawan dari Bali menggunakan fasboat. Sebelum terjadinya gempa, wisatawan ke Tiga Gili bahkan mencapai 3.600 per hari. Sedangkan saat ini walau sebelumnya sempat menurun mulai menanjak lagi menjadi 2.600 wisatawan sehari.
“Puncaknya pada malam tahun baru. Dulu bisa sampai 15 ribu,” kata Najmul. Ia sendiri mengaku terheran-heran dengan pulau kecil yang dipadati wistawan itu. Fakta tersebut diketahuinya ketika dilakukan evakuasi saat gempa dimana ada 15 ribu wisatawan berada di sana.
“Ternyata di gili banyak sekali wisatawan. Di sana ada 432 hotel dengan 2000 an kamar. Kini ada perbaikan dan gencarkan promosi,” ujarnya seraya menambahkan pihaknya tengah menggandeng Kementerian PU dan Gili masuk kawasan strategis nasional. Ratusan miliar dana akan digelontorkan untuk membangun Tiga Gili dan Senaru. Sementara itu event-event di sana seperti Gili Festival dan Gili Begawe. ian