Jumat , September 13 2024
Travel Mart Celebes Makasar 2019

BPPD dan Dispar Lombok Utara Jualan Produk Wisata di Travel Mart Celebes Makasar 2019

Makasar, Literasi-Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) bersama Bidang Promosi Dinas Pariwisata (Dispar) dan para pelaku wisata di Kabupaten Lombok Utara (KLU) mendapat kesempatan yang cukup langka dalam mempromosikan produk wisata di wilayah Indonesia timur seperti Makasar Provinsi Sulawesi Selatan.

Ajang promosi Travel Market Celebes yang merupakan event tahunan Provinsi Sulsel dijadikan moment penting bagi BPPD, Dispar dan Pelaku wisata yang ada di Lombok Utara. Dalam event tersebut, ratusan Buyer atau travel agent maupun pengusaha hotel dari berbagai organisasi bidang pariwisata datang dari seluruh Indonesia berkumpul, memasarkan produk wisatanya masing-masing. 

Bahkan, para seller maupun buyer dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Brunai maupun dari Abu Dhabi turut hadir dalam moment tahunan yang digelar selama tiga hari dari tanggal 28-30 November 2019 oleh pemerintah Sulsel bersama organisasi pariwisata seperti ASITA Indonesia maupun organisasi wisata lainnya di Indonesia.

“Moment ini adalah kesempatan yang cukup langka bagi kita para pelaku wisata sekaligus dispar Lombok Utara dalam rangka promosi produk wisata kita di Lombok Utara pada khususnya. Pasalnya, Travel Mart yang digelar setahun sekali oleh pemerintah Sulsel menjadi ajang bertemu sekaligus bertransaksi para seller maupun buyer dari seluruh Indonesia bahkan mancanegara,”ungkap Ketua BPPD Lombok Utara, Lalu Suratman, Jumat (29/11).

Dikatakannya, di lima tahun Travel Mart Celebes (TMC) Makasar tahun  2019 ini, para seller yang diikutsertakan oleh BPPD dan Dispar Lombok Utara sedikit lebih diberikan ruang untuk mempromosikan produk wisata oleh panitia Travel Market Makasar. Selain dipercaya untuk bisa menampilkan kesenian khas Lombok yakni Presean dan lima meja untuk seller yang diistilahkan Table Top, Dispar Lombok Utara diberikan juga dua stand untuk menjual produk UMKM Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disprindagkop) Lombok Utara. 

Menurutnya, BPPD dan Dispar Lombok Utara sedikit mendobrak kebiasan Travel Mart. Bahkan ini bisa disebut yang pertama kali terjadi dimana pihak luar (seller Lombok Utara) diberikanruang lebih. Karena, setiap ada event Travel Mart yang digelar di daerah-daerah  lain, tuan rumah selalu mendominasi sebagai seller

“Ini berkat komunikasi kita yang baik sehingga kita diberikan banyak kesempatan berjualan di pasar pariwisata yang di Celebes Makasar ini. Ini merupakan kesempatan langka yang kita dapatkan,”ujarnya.

Menrutnya, ajang seperti travel mart inilah jualannya pariwisata sesungguhnya. Karena transaksi pariwisata bisa dilakukan di kegiatan travel mart. Diajang ini juga seller bertemu langsung tidak hanya dengan satu atau dua buyer tapi ratusan baik dalam maupun liar negeri. Karena buyer atau para travel agent inilah nantinya yang akan menjual paket-paket wisata yang ada di Lombok Utara.

Ketua BPPD Lombok Utara menambahkan, dalam Travel Mart Celebes Lombok Utara memasarkan produk Golf Kosaido yang ada di Dusun Sire Tanjung. Selin itu ada juga produk yang dibawa oleh pengusaha hotel yakni Samba Vila yang menyediakan paket wisata spesial berupa Kapal Party mengelilingi Tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air). Selain itu, ada juga paket wisata transportasi Fast Boat Bali-Lombok. Selanjutnya nanti, dalam ajang-ajang kegiatan travel mart, BPPD Lombok Utara akan menghadirkan juga pengusaha adventure yang menjual produk treking ke Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Ide-ide seperti kegiatan travel mart ini, menurutnya, bisa menjadi perhatian pemerintah daerah kedepannya. Karena, dengan kegiatan seperti ini kehadiran pemerintah akan dirasakan oleh para pelaku wisata di daerah itu sendiri. BPPD pun sudah memikirkan dan berinisiatif untuk menggelar travel mart juga karena dengan kegiatan travel mart ini pengusaha wisata tidak bekerja secara parsial mempromosikan produk jualan wisatanya melainkan di ajang travel mart ini semua pelaku wisata baik itu seller maupun bayer berkumpul bertarnsaksi secara langsung.

“Kita bisa juga nantinya menggelar kegiatan travel mart namun dengan sedikit nuansa berbeda dari biasanya. Dari awal kita akan rancang terlebihdahulu bersama dispar Lombok Utara,”pungkasnya. 

Mendukung langkah BPPD Lombok Utara, Acok Gani, salah  seorang pemilik hotel di Gili Trawangan mengaku puas. Pasalnya, sebelumnya ia hanya memasarkan sendiri produk jualan paket wisatanya ke para tarvel agent. Dengan mengikuti travel mart yang di gelar di Celebes Makasar itu dirinya bersama seller yang lainnya bisa bertemu langsung dengan banyak travel agent dari seluruh Indonesia. 

“Kita kedepannya bisa juga menggelar travel mart di Lombok dan di dukung oleh pemerintah daerah,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dispar Lombok Utara, Setiadi, menyampaikan upaya pemerintah mempromosikan wisata dengan ikut terjun langsung mengikuti kegiatan-kegiatan travel mart bersama pengusaha pelaku wisata di Celebes Makasar menjadi bagian penting bahwa pemerintah Lombok Utara berdampingan dengan pengusaha pariwisata. 

“Mengikuti kegiatan yang diinisiasi BPPD Lombok Utara menjadi pengalaman yang sangat penting. Kedepannya, dukungan besar untuk kita bisa selenggarakan kegiatan seperti travel mart ini patut untuk diapresiasi. Karena, di travel mart sangat efektip untuk kita berjualan produk destinasi yang kita miliki. Dimana, para travel agent dari seluruh Indonesia berkumpul bertransaksi ditempat,” jelasnya seraya meyakini jualannya cepat laku.

Sebelumnya, Ketua Umum ASITA Indonesia, Dr. Nunung Rusmiati, dalam sambutannya menyebutkan jumlah anggota travel agent yang tergabung dalam ASITA saat ini sudah mencapai 7 ribu travel agent di seluruh Indonesia. 

Travel Mart Celebes, katanya, digelar untuk yang ke lima kalinya. Dan suksesnya kegiatan travel mart selama ini juga berkat dukungan pemerintah Sulsel yang terus men support kegiatan Travel Mart di Celebes Makasar. Sudah seharusnya kegiatan-kegiatan seperti travel mart di gelar di daerah-daerah lain juga. Karena, pelaku wisata tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari pemerintah untuk mensukseskan program presiden yang ingin mendatangkan 20 juta wisatawan ke Indonesia. 

“Kedepan jualan kita itu tidak untuk satu destinasi melainkan multi destinasi di 34 Provinsi. Tidak hanya destinasi dalam negeri melainkan luar negeri juga,” ujarnya.man

Check Also

Gerakkan Ekonomi Berkesinambungan Melalui UMKM Kerajinan

Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Nusa Tenggara Barat (Dekranasda NTB), Ny. Dessy Hassanudin menginginkan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *