MATARAM,Literasi-Kunci hidup sehat itu menjaga pikiran, pola hidup dan berolahraga. Kalau semua itu dijaga, maka tubuh kita akan terhindar dari penyakit.
Pesan ini disampaikan mantan Sekda NTB, Ir. H. Rosiady Husaenie Sayuti, M.Sc, P.hD. saat bersepeda di Car Free Day (CFD) Udayana, Minggu (24/11/2019).
Pria yang kerap berolahraga sepeda selalu terlihat setiap Minggu pagi di arena Car Free Day (CFD) Udayana, didaulat untuk memberikan tips sehat menghindari diabetes di Hari Diabetes Internasional 2019.
Menurutnya, penyakit harus dihindari. Mencegah lebih baik sebelum terjadi sakit. “Kadang kita menunggu sakit baru mengobati penyakit, padahal mencegah sakit dengan hidup sehat lebih baik,” jelas guru besar Unram ini di Inspiratif Expo besutan Diskominfotik NTB.
Ia juga mengatakan, Penyakit Diabetes atau kelebihan gula darah, saat ini merupakan salah satu penyakit yang berbahaya. Penderita diabetes tidak menyadari kondisinya karena tidak ada gejala yang terlihat meskipun gula darah yang tinggi secara diam-diam merusak tubuh.
Sehingga Pak Ros, sapaan akrabnya, mengajak pengunjung untuk menjaga hidup bersih, menjaga pola makan dan rajin berolahraga rutin.
“Mari jaga lingkungan kita, buang sampah pada tempatnya, pilah dan pilih sampah yang organik dan non organik untuk dimanfaatkan dan olah. Hindari makanan lemak, asin dan gula berlebihan, dan olahraga 1-2 kali seminggu,” ajak Pak Ros.
Sementara, Koordinator kegiatan dari PT. Nutrifood Indonesia, Nuralim, mengatakan kegiatan ini merupakan kerjasama dengan semua pihak dan sponsor untuk mengkampanyekan #Hands4Diabetes.
“Ini komitmen kami untuk terus mengajak keluarga Indonesia meningkatkan kepedulian cegah diabetes sejak dini melalui cek gula darah, aktif bergerak dan edukasi batasi asupan gula,” kata Alim.
Menurut Alim, kegiatan ini rutin dilaksanakan sekama 6 tahun ini.Konten yang dikampanyekan “Keluarga dan Diabetes,” untuk mengajak masyarakat bahwa keluarga memiliki pengaruh besar terhadap pencegahan diabetes.
Pada tahun 2015, kematian di dunia diakibatkan diabetes sampai 5 juta orang. Sepertiganya berasala dari negara Asia seperti Tiongkok, Australia termasuk Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2016, terjadi peningkatan prevalensi penderita diabetes di Indonesia tahun 2007 dari 5,7 persen menjadi 6,9 persen. Indonesia peringkat ketujuh prevalensi di dunia.
Diabetes dengan komplikasi merupakan penyebab kematian tertinggi ke 3 di Indonesia. Sebanyak 2-3 orang penderita diabetes di Indonesia tidak sadar dirinya terkena diabetes.
Mengusung tema “Word Diabetes Day 2019, acara yang merupakan kerjasama Dinas Kominfotik NTB dengan PT.Nutrifood Indonesia dan banyak sponsor ini di isi dengan atraksi seni kolosal, Tari Rimpu dari Pokdarwis Desa Wisata Maria Wawo Bima. Performance group Marawis Al-Jamil dari MAN 2/MAN-PK Mataram.
Acara yang diawali dengan senam Zumba dari peserta yang berkostum kuning ini terlihat meriah dan ramai. Pada stand juga diisi dengan pemeriksaan kesehatan gratis dan gula darah oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesi Mataram, info tabungan emas dari Pegadaian, makanan sehat dari Nestle, info tranportasi aman dari Gojek dll.
Di akhir acara puluhan hadiah, doorprize dan pembagian voucher dibagikan. Termasuk pembagian hadiah kepada peserta pengumpul sampah terbanyak dalam rangka dukung Zero Waste program NTB Gemilang, Bersih dan Lestari, kepada peserta Word Diabetes Day NTB. Edy