Selasa , Desember 5 2023
Dandim Lobar Kolonel Czi Afrijon Kroll (dua kiri) saat menyampaikan keprihatinannya atas kondisi sungai di wilayah Lobar yang dipenuhi tumpukan sampah

Tumpukan Sampah di Sungai Batulayar Ganggu Wisman, Dandim Lobar “Sindir” Pemkab Lobar

MATARAM, Literasi – Kondisi sungai di Wilayah Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, kian hari semakin memprihatinkan. Sepanjang aliran sungai banyak ditemukan sampah terutama sampah non organic seperti benda yang berasal dari plastik.

Komandan Kodim 1606/Lobar, Kolonel Czi Afrijon Kroll, mengatakan tumpukan sampah di sekitar aliran sungai di Wilayah Batu Layar telah memberikan dampak negatif. Sampah itu sudah mulai berbau, tak terurus, kotor hingga terlihat kumuh. Parahnya, sampah yang menggunung itu telah menghambat saluran air sehingga dapat mendangkalkan sungai

Padahal, Kawasan Batulayar merupakan salah satu daerah pariwisata unggulan NTB.  “Jika ini tidak cepat kita bersihkan akan menggangu keindahan dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Senggigi,” ujar Dandim saat menyampaikan sambutannya pada sosialisasi restorasi sungai di Aula Kantor Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Senin (14/10).

Alumni Akmil 1995 tersebut meminta agar kondisi sungai di Batulayar yang banyak ditumpuki sampah itu  menjadi perhatian bersama. Oleh karena itu, Afrijon mendesak jajaran pemkab Lobar untuk segeraka melaksanakan karya bhakti dan bergotong royong dengan masyarakat untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut.

“Bila perlu bagian saluran sungai yang sudah terlihat dangkal agar cepat dikeruk, mengingat sebentar lagi musim hujan. Jajaran kami, Insya Allah siap bersama-sama merestorasi (memulihkan atau mengembalikan) fungsi sungai seperti semula,” tandas Dandim.

          Dalam kesempatan itu. Dandim mengimbau seluruh lapisan masyakat untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama pada daerah aliran sungai. “Kalau buang sampah hendaknya pada tempatnya, sehingga lingkungan terlihat bersih, asri dan sehat,” ucapnya.

          Sementara itu, Kadis PUTR Lobar I Made Arthadana mengaku, pihaknya telah memiliki program untuk melakukan normalisasi aliran sungai yang sudah masuk katagori dangkal di wilayah Lobar. Meski demikian, sebelum kegiatan karya bhakti terpadu dilakukan sebagai gerakan bersama, maka perlu ditentukan terlebih dahulu titik-titik lokasi pembuangan sampah dan limbahnya.

“Kalau itu bisa kita lakukan, maka baru kita bagi lokasi dengan harapan agar kedepan air saluran sungai dapat mengalir dengan baik dan lancar. Yang pasti kami siap mematuhi permintaan jajaran TNI tersebut,” kata dia. RUL.

Check Also

Pulau Bungin, Tetap Terpadat di Dunia

“Suasana Desa Pulau Bungin banyak berubah. Yang tetap adalah padatnya. Sehingga dikenal sebagai Pulau terpadat …

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: