Senin , Januari 20 2025

Tim PKM STP Mataram Bintek Kelompok Usaha Natural Bamboo Straw Lombok

Oleh : Syech Idrus, I Putu Gede dan I Ketut Purawata*

Pendahuluan

Pohon bambu tidak saja dimanfaatkan untuk makanan hewan, kuliner, alat memasak, bahan membuat alat memasak, bahan untuk konstruksi rumah, konstruksi jembatan, alat musik, bahan kerajinan dan dekorasi, bahkan pada jaman dahulu oleh para pahlawan dipakai sebagai senjata pada saat perang kemerdekaan. Bahkan, Widnyana dalam suatu tulisannya mengatakan bahwa pohon bambu memiliki manfaat ekologi, sosial ekonomi dan bahan baku industri. Sebagai bahan baku industri, bambu bisa juga dimanfaatkan sebagai sedotan, seperti yang dilakukan oleh kelompok yang menjadi calon mitra. Ide awal dari pembuatan sedotan bambu yang diproduksi oleh kelompok usaha Natural Bamboo Straw Lombok, berangkat dari adanya keperihatinan terhadap banyaknya sampah plastik, terutama berasal dari sedotan plastik yang berserakan dipinggir pantai Selong Belanak membuat banyak wisatawan tidak nyaman dan pantai menjadi tidak indah dipandang mata. Sementara itu, di desa Mangkung kecamatan Praya Barat banyak sekali pohon bambu tumbuh yang ranting-rantingnya tidak ada pemanfaatannya kecuali dipakai sebagai kayu bakar.Terpikir oleh Lalu Ahyar Rasidi untuk memanfaatkan rating-rating bambu untuk dibuat sebagai sedotan, pengganti sedotan plastik. Awal percobaannya, dibuat dalam tiga ukuran yang berbeda sesuai dengan ukuran gelas, yaitu 15,20 dan 25 cm. Pertama kali produk sedotan ini ditawarkan kepada salah satu hotel yang ada di daerah pantai Selong Belanak dan ternyata hotel tersebut menerima karyanya. Sejak saat itu, diajaklah sanak keluarga dan kerabat serta warga setempat mengolah ranting-ranting bambu untuk dibuat menjadi sodatan. Agar terorganisirnya kegiatan tersebut, tahun 2013 oleh Lalu Ahyar Rasidi membangun kelompok usaha yang diberinama “Natural Bamboo Straw Lombok” yang sekarang menjadi mitra dalam kegiatan tim pelaksana PKM dosen STP Mataram.Biaya bimbingan teknis Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen STP Mataram bagi kelompok Natural Bamboo Straw Lombok dipeoleh dari dana hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) DRPM RistekDikti pada tahun 2019 sebesar Rp 37.900.000.- (Tiga Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah).

Permasalahan yang dihadapi Kelompok Usaha Bambo Straw Lombok

Ada 2 permasalahan utama yang dihadapi mitra, yaitu; Aspek produksi, peralatan/per-lengkapan yang digunkan dalam pembuatan sedotan bambu masih terbatas dan kurang memadai, sehingga menghambat proses produksi.Aspek manajemen, terkait erat dengan; a).Mitra belum memiliki ijin usaha, karena belum ada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga untuk pembuatan legalitas akta pendidirian, b). Pasar masih terbatas, selama ini mitra menjual produk di hotel-hotel yang ada di wilayah Selong Belanak Kabupaten Lombok Tengah, karena promosi dilakukan, melalui mulut kemulut, sehingga konsumen belum mengetahui adanya produk sedotan dari bambu, c). Tidak adanya plang papan nama mitra usaha, sehingga konsumen kesulitan untuk menjangkaunya, dan d). Mitra belum pernah membuat pencatatan laporan keuangan, karena tidak adanya waktu untuk membuat catatan keuangan yang rapi meskipun sederhana, hal lain yang lebih berpengaruh adalah faktor kesadaran yang belum dimiliki oleh mitra, bahwa pencatatan keuangan merupakan salah satu aspek penting untuk menge-tahui atau mengukur perkembangan dari suatu usaha.

Metode Pelaksanaan Bintek

Pemilihan Mitra dan Identifikasi Permasalahan

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1). Pemilihan sasaran, awalnya tim palaksana kegiatan PKM dosen STP Mataram melakukan observasi pada beberapa usaha ekonomi produktif yang terdapat di wilayah sekitar kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Setelah observasi dilakukan, dilanjutkan dengan memilih mitra yang berminat dan layak bekerja sama dengan tim PKM ini. Setelah melalui berbagai pertimbangan kelayakan, maka sasaran pada kegiatan pengabdian ini adalah usaha pembuatan pembuatan sedotan bambu milik sdr.Lalu Ahyar Rasidi yang berlokasi di dusun Emboan desa Mangkung kecamatan Praya Barat kabupaten Lombok Tengah provinsi Nusa Tenggara Barat. Jarak lokasi mitra dengan kampus tempat tim PKM ini, yaitu Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram sekitar 43.1 km. Setelah tim pengabdian observasi lapangan dan Tanya jawab dengan pemilik usaha, dapat diketahui bahwa permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra, yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan aspek produksi dan aspek manajemen. 2). Mengidentifikasi masalah yang ada pada mitra;a) aspek produksi berkaitan dengan keterbatasan peralatan, sehingga produksi kurang produktif, b) aspek manajemen, klompok usaha belum memiliki ijin usaha dan Akta pendirian, pasar masih terbatas karena dilakukan dari mulut kemulut, plang nama belum ada, belum memanfaatkan media online dan belum membuat pencatatan dan pelaporan keuangan. 3) Menyampaikan tawaran solusi kepada mitra atas permasalahan yang dihadapinya. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi tepat bagi mitra untuk menyelesaiakan masalah yang selama ini mereka alami.

Pendekatan Penyelesaian Permasalahan

Pendekatan penyelesaian permasalahan mitra baik aspek produksi dan manajemen telah disepakati, yaitu 1).Pengadaan dan penambahan peralatan produksi untuk pembuatan sedotan bambu. 2). Pelatihan pembuatan AD dan ART serta pendampingan pembuatan Akta pendirian usaha. 3). Pelatihan manajemen pemasaran, melalui pelatihan pembuatan web/blog dan atau toko online sebagai media iklan, juga melakukan pelatihan tentang memanfaatkan media sosial lainya, seperti istagram, facebook, twuitter, WhatsApp untuk meningkatan promosi, dan 4). Pelatihan pembuatan pembukuan, pencatatan dan pelaporan keuangan.

Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan Kegiatan

Mitra mencarikan informasi terkait peralatan yang dibutuhkan dan harga per-itemnya.Informasi-informasi tersebut penting untuk menentukan besaran pengajuan anggaran. Disamping itu mitra dalam pelaksanaan program nantinya akan mengundang para anggota kelompok untuk dapat mengikuti pelatihan pembuatan sedotan bambu yang lebih inovatif dan juga mengundang dan masyarakat yang ada di wilayah sekitarnya tempat produksi sedotan bambu agar termotivasi untuk mau ikut serta dalam melaksanakan kegiatan semacam ini, atau setidaknya dapat memahami bahwa tanaman bambu dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi, selain itu mitra berpartisipasi dalam mengikuti pendampingan manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan pendampingan dalam pembuatan akta pendirian kelompok usaha.

Pencapaian Hasil

Untuk meningkatkan jumlah produksi dan kualitas produksi yang dihasilkan oleh Kelom-pok Usaha Bamboo Straw Lombok, untuk tahap ini diberikan sebagian penambahan peralatan, berupa; 1).Scroll Saw 16INC Ando Varian (mesin potong bambu), 2).Mesin Gerinda Mini NRT-903/MG (bor tangan untuk memegang batang sikat pada waktu membersihkan dalamnya bambu), 3).Sikat (alat pembersih dalamnya bambu), 4).Amplas (menghaluskan ujung bambu yang telah dipotong), dan 5.Masker (menjaga debu yang masuk kemulut atau kehidung) dan Estalase (menyimpan hasil produksi).Gambar bantuan tambahan peralatan untuk meningkatkan produktifitas kerja Kelompok Usaha Bamboo Straw Lombok, dapat dilihat pada Gambar12.

Hasil kegiatan tim pelaksana PKM dosen STP Mataram tahun 2019 ini, berkaitan dengan pelatihan dan pendampingan pembuatan struktur dan pembagian tugas telah terwujud secara nyata dalam kehidupan kelompok Natural Bamboo Straw Lombok, sedangkan untuk pembuatan Akta pendirian kelompok dalam proses penyelesaian. Surat Ijin Tempat Usaha, Ijin Perdagangan, Tanda Daftar Usaha, SPPL dan NPWP selesai diurus dan telah dimiliki oleh kelompok Natural Bamboo Straw Lombok. Untuk meningkatkan pemasaran produk usaha sedotan bambu dari kelompok Natural Bamboo Straw Lombok, dibuat plang nama usaha dan kartu nama, hal ini bertujuan untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat di Desa Mangkung umumnya dan khususnya masyarakat yang ada disekitar lokasi pembuatan sedotan bambu tersebut yaitu Dusun Emboan dan juga untuk memudahkan transaksi jual beli. Selain cara tersebut, oleh tim pelaksana pengabdian dilakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan web/blog dan bagaimana memanfaatan media sosial sebagai alat promosi. Untuk pelaksanaan kegiatan pembuatan web/blog mengalami hambatan, karena sinyal internet di lokasi pelatihan tidak stabil bahkan sering hilang, sehingga dengan terpaksa harus memindahkan lokasi pelatihan pembuatan web/blog ke ruang laboratorium komputer STP Mataram.Pelatihan dan pendamping dapat berjalan lancar serta menghasilkan tampilan web/blog Natural Bamboo Straw Lombok yang masih sangat sederhana dan terus disempurnakan.

Hasil kegiatan tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat dalam skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) STP Mataram yang bermitra dengan kelompok Natural Bamboo Straw Lombok melakukan pelatihan dan pendampingan untuk pencatatan dan pembukuan. Hasilnya kelompok Natural Bamboo Straw Lombok telah mulai melaksanakannya secara konsisten dan konsekwen.Terutama penyusunan buku kas, buku pembelian dan penjulan dan lainnya, tetapi masih ada kesulitan dalam penyusunan neraca awal dan neraca akhir.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah dicapai, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Dosen STP Mataram, telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Mitra kerja, yaitu Usaha Kelompok Bamboo Straw Lombok di Dusun Embuan Desa Mangkung Kecamatan Praya Barat Kabaupaten Lombok Tengah  telah mengikuti seluruh program dengan penuh semangat dan disiplin. Beberapa perbaikan dan peningkatan yang dialami oleh mitra, baik proses maupun hasil, diantaranya; pertama pada proses pengolahan bambu menjadi sedotan yang dibuat oleh mitra hasilnya jauh lebih bagus ketimbang sebelum kegiatan PKM ini dilakukan. Selain itu, proses pengolahan bambu telah sesuai standard yang ditentukan oleh hotel, hasilnya rapid dan hygine.Penyimpanan produk sudah rapi dan tidak lagi menggunakan wadah seperti bakul ataupun kardus bekas kemasan air mineral, tetapi sudah menggunakan etalase.Demikian juga pengepakan/ pengemasan produk sudah tidak diikat dengan karet, tetapi sudah dibungkus dengan kemasan yang sangat menarik dan hygine. Setelah pelatihan dan pendampingan, mitra memiliki surat-surat ijin yang berkenaan dengan usaha, NPWP, dan dalam tahap proses pembuatan AKTA pendirian kelompok usaha, plang nama, kartu nama dan yang tidak kalah pentingnya miliki web/blog untuk memasarkan produk melalui internet. Adanya kendala atau keterbatasan dalam melakukan kegiatan pelatihan pembuatan web/blog dan  pemanfaatan media sosial dalam memasarkan produk, karena dilokasi kegiatan sinyalnya kurang mendukung karena tidak stabil bahkan hilang sama sekali, kecuali hanya bisa digunakan untuk sambungan telepon seluler dari telkomsel, sehingga pelatihan dipindahkan ke Mataram dengan mengguakan pasilitas laboratorium computer STP Mataram.

Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil kesimpulan kegiatan pelaksana pengabdian kepada masyarakat dalam skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Dosen STP Mataram bermitra dengan Natural Bamboo Straw Lombok, disarankan dapat dilakukan tindak lanjut:

  1. Bagi Mitra, jangan cepat puas diri terhadap apa yang saat ini telah dilakukannya khusunya terhadap kegiatan dari usaha produk sedotan bambu dan diharapkan untuk terus meng-update pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dari pelatihan dan bimbingan dari tim pelaksana PKM dengan cara berkonsultasi dengan semua pihak, mengikuti kegiatan-kegiatan pertemuan/seminar dan pelatihan lainnya yang berhubungan usaha/bisnis.Bagi Pemerintah dusun, hendaknya memberikan motivasi agar warga masyarakat ikut serta dalam kegiatan pembuatan sedotan bambu seperti yang telah dirintis oleh kelompok Usaha Bamboo Straw Lombok dan  mau menjaga serta memelihara pohon bambu yang telah ada disekitar tempat tinggal-nya agar dapat terus mensuplai kebutuhan dari bahan baku yang digunakan untuk memproduksi sedotan bambu yang dilakukan oleh Usaha Bamboo Straw Lombok.
  2. Bagi Pemerintah desa, diharapkan membicarakan dengan anggota dewan terpilih dari desa ini untuk dapat mengupayakan adanya tower/pemancar dari salah satu penyedia layanan/vendor telekomunikasi, agar sinyal dari telekomunikasi dapat stabil dan ter-jangkau, sehingga pemanfaatnya lebih luas untuk memasarkan produk sedotan bambu yang telah ada di Desa Mangkung saat ini.

*Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram

Check Also

NTB Siap Songsong PON XXII

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hassanudin, menyampaikan keyakinannya bahwa Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII tahun …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *