MATARAM,DS-Peluang Tambora menjadi salah satu Unesco Geopark kian besar. Selain memiliki universal value (nilai universal) sebagai sebuah geopark, Tambora juga memiliki sejarah panjang yang berpengaruh pada sejarah dunia.
Guy Martini dari Unesco Global Geopark menyebut Tambora sebagai tempat yang menarik. Menurutnya dari film tentang Tambora yang diputar saat pembukaan simposium internasional hari ini (Selasa, 3/9-2019) di Hotel Lombok Raya Mataram, cukup memberikan gambaran awal bahwa Tambora layak untuk diusulkan kedalam global geopark Unesco.
Meski Ia mengakui belum memiliki cukup referensi terkait Tambora karena belum pernah berkunjung. Namun dari usulan dan argumentasi delegasi yang mengusung Tambora sebagai global geopark, ia mengaku sangat tertarik dan akan segera mengunjunginya.
Dibagian lain, ketua delegasi Geopark Tambora pada symposium Asia Pacific Geopark Network (APGN) 2019, Ridwansyah disela acara pembukaan yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, menyatakan optimis Tambora bakal dapat ditingkatkan menjadi Global Geopark.
Dikatakan Ridwansyah, selain memiliki sejarah yang panjang terhadap peradaban dunia, Tambora sendiri secara fisik memiliki kekayaan yang banyak. Selain 10 geosites berupa savana dan keanekaragaman hayati dan kultur. Sejauh ini, baru dua geopark yakni Bitung dan Kaldera Toba yang sudah diusulkan.
“Apalagi ada sebagian peserta APGN berencana untuk datang langsung berkunjung ke Tambora untuk melihat langsung ke Tambora”, sebut Ridwansyah. Pihaknya mengaku terus melakukan lobi dan pendekatan pada tim Unesco Global Geopark selama simposium berlangsung.
Tambora sendiri sudah masuk kedalam Samota (Saleh, Moyo, Tambora). Konsep ini sebagai upaya konservasi dalam mempertahankan ketiga kekayaan alam tersebut selain dari sisi pengembangan kawasan bagi pulau Sumbawa. Hal ini sebagai kriteria penilaian lain dari terpilihnya geopark untuk masuk kedalam usulan global geopark Unesco, pungkasnya.hm