MATARAM, Literasi-Seminar Nasional Pariwisata Berkelanjutan berlangsung di STP Mataram, Sabtu (31/8). Dibuka Wakil Gubernur NTB yang diwakili staf ahli H.Swaib, MT. , seminar nasional itu menghadirkan Keynote Speakers Prof.Adrian Vickers dari University of Sydney, Paul Green dari University of Melbourne, Baharuddin Mohamed dari University Sain Malaysia, Prof.I Nyoman Dharma Putra dari Universitas Udayana, dan Dr.Syech Al Idrus dari STP Mataram.
Sebelum acara seminar dimulai, mahasiswa STP Mataram menyambut dengan dengan beragam tarian dari Papua, Aceh, Sunda, Jawa, Minang, Ambon maupun Lombok. Warna warni Indonesia nampak begitu memukau dengan berbagai ragam etnis yang ditampilkan dalam bentuk seni tari dari berbagai daerah
Ketua Panitia Acara, Lia Rosida, mengemukakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari Dies Natalis STP Mataram. Selain kehadiran keynote speakers tersebut, hadir pula rombongan dari Universitas Brawijaya Malang. “Respon dari kegiatan ini cukup baik,” kata Lia.
Ketua STP Mataram, Dr. Halus Mandala, mengemukakan sustainable tourism sudah menjadi isu global. Mengemukanya isu ini merupakan refleksi dari dampak masifnya industri pariwisata. Bahkan Indonesia telah menerapkan konsep tersebut melalui Permen Nomor 14 tahun 2016 yang mengadopsi standar internasional yang patut didukung.
“Implementasi ini perlu jangka panjang dan komitmen kuat para stakeholder baik di bidang ekonomi, SDM maupun lingkungan,” katanya. Karena itu, STP Mataram menjadikan pariwisata berkelanjutan sebagai payung dalam setiap penelitian penelitian.
“Payung besarnya unggul berbudaya. Unggul dalam pelayanan dan dalam produk. Untuk produk perlu input dan proses yang benar. Sedangkan berbudaya agar mahasiswa disiplin, kerja keras, menghargai lingkungan dan cinta damai,” urainya seraya menambahkan STP Mataram akan konsisten melakukan seminar tersebut setiap bulan Agustus dengan subtema yang bersifat kekinian.
Wagub NTB yang diwakili Staf Ahli Gubernur, Ir.H.Swaib, mengemukakan NTB sudah memilih pariwisata sebagai penggerak ekonomi. Hal itu didasari kekayaan SDA dan budaya yang melimpah. “Pariwisata akan menggerakkan industri lain. Strategi berkelanjutan paling tepat dalam menunjang perekonomian daerah,” katanya.
Menurut Wagub, seluruh stakeholders harus bekerjasama menyikapi pariwisata yang sempat terpuruk. Terkait pasca gempa, ia menilai kondisi pariwisata sudah bergerak positif. “Musibah ini kejadian luar biasa sehingga langkah pemulihan tidak bisa dilakukan biasa saja,” katanya.
Ia mengemukakan diperlukan event seni budaya dan olahraga dalam membangun pariwisata. Selama ini perintah sudah membangun kerjasama dengan sejumlah maskapai penerbangan sehingga muncul penambahan rute penerbangan. Selain itu, partisipasi masyarakat lewat Pokdarwis menyusul 99 desa di NTB sudah ditetapkan sebagai wisata.
“Seminar merupakan upaya membangun fikiran yang harus didukung dalam mencapai sektor pariwisata yang unggul dan berdaya saing,” katanya. Wagub mendukung upaya yang dilakukan STP Mataram. Kedepan pihaknya ingin menjalin kerjasama. ian.