MATARAM, Literasi – Sulitnya produk lokal bersaing dengan pasar luar negeri yang murah membuat para perajin kesulitan berkembang. Menurut Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, agar bisa bersaing dengan produk luar negeri, perajin lokal harus menampilkan sesuatu yang berbeda.
“Sebenaranya, produk kita tidak kalah bersaing asal didesaian dengan baik. karena sesuatu yang berbeda akan dapat menaikkan nilai daripada produk lokal,” ujar Gubernur menjawab wartawan usai menghadiri peresmian Gedung Dekranasda NTB di Jalan Langko, Kota Mataram, Rabu (14/8).
Zul mengatakan adanya aturan yang telah diterbitkannya terkait kewajiban ASN lingkup Pemprov NTB mengenakan produk kerajinan lokal. Salah satunya, pemakaian kain tenun pada setiap hari Selasa adalah upaya pihaknya memberdayakan produk-produk yang dihasilkan pengerajin lokal.
“Insya Allah, kita lagi upayakan juga agar pada hari Kamis, seluruh ASN di lingkup pemprov mengenakan kain tenun NTB. Sehingga, kebijakan dua kali menggunakan kain tenun pada Selasa dan Kamis akan bisa diikuti oleh seluruh pemda kabupaten/kota di NTB serta karyawan BUMN dan BUMD di NTB,” kata Gubernur.
Zul tak menampik kualitas produk kerajinan lokal khususnya kain tenun para pengerajin NTB dari sisi kualitas kasar dan panas saat dipergunakan. Namun, ia optimis, seiring perjalanan waktu dengan adanya feedback yang diperoleh oleh pengerajin, hal tersebut bisa menjadikan sebuah pembelajaran. Sehingga, kedepannya ada perbaikan produk menuju produk andalan yang berkualitas.
Apalagi, kata Zul, jika produk kerajinan itu diberikan sentuhan tekonologi, maka akan bisa memudahkan akses pasarnya serta akan bisa menyasar generasi milenial untuk menyukai produk kerajinan tersebut.
“Saya setuju dengan Ibu Wapres, karena terobosan ibu Kadis Perdagangan yang tidak akan kalah dengan Ibu Risma terkait geberakannya dengan memanfaatkan teknologi akan bisa membuat inovasi kain tenuh tidak lagi tradisional namun sudah bisa lebih modern dari sisi inovasi disainnya,” jelas Gubernur.“Anak saya yang SD dulu sempat jualan lewat medsos. Dan hasilnya, lumayan. Sehingga, kerajinan tradisional dengan ada sentuhan teknologi, maka akses pasarnya akan mudah. Apalagi, pada generasi milenial,” sambungnya. RUL.