SELONG, Literasi-Tenun memiliki banyak aspek. Salah satunya sebagai mata pencaharian. Dalam tenun juga ada pelestarian adat budaya. Hal itu disampaikan Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy pada penutupan pelatihan dasar bagi para penenun untuk penggunaan alat tenun bukan mesin (ATBM). Pada acara yang berlangsung Rabu (07/08) tersebut, Bupati Sukiman juga menambahkan bahwa tenun mendukung pengembangan pariwisata, demikian halnya dengan kreasi dan inovasi.
Karena itu Bupati meminta kepada perajin tenun Lombok Timur untuk terus berkreasi. Kaitannya dengan pelatihan ini, Bupati berharap agar apa yang didapatkan disebarkan pula kepada perajin lain yang belum mengikuti kegiatan tersebut. Mendukung ilmu yang didapat pada pelatihan ini untuk tahap awal Pemerintah akan memfasilitasi dengan menyediakan ATBM. Kendati dalam jumlah terbatas, upaya ini diharapkan dapat semakin mempopulerkan tenun asal Lombok Timur.
Sementaraitu KepalaPerwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat, Achris Sarwani, menyampaikan penggunaan ATBM dapat meningkatkan daya saing tenun Lombok Timur di pasaran. Hal tersebut karena dengan ATBM tenun yang dihasilkan tidak menurunkan kualitas, bahkandapat meningkatkan produktifitas. Apalagi penggunaan ATBM akan berdampak positif terhadap harga jual dari pihak konsumen.
Pelatihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas penenun ini telah berlangsung sejak 25 Juli lalu. Pelatihan berupa pelatihan pewarnaan sintesis yang berlangsung hingga 8 Agustus di Galerry Klaster Pringgasela.hm