MATARAM,Literasi-Buah jipang atau yang lebih dikenal dengan nama labu siam, tidak hanya bisa diolah menjadi sayuran. Buah yang satu ini ternyata juga bisa diolah menjadi tepung sebagai bahan dasar membuat aneka kue yang bercita rasa sangat lezat.
Misalnya kue brownies jipang. Bahkan jika Brownies jipang dibuat khusus dengan menggunakan campuran tepung jipang dan tepung singkong, rasanya dijamin akan jauh lebih enak, lebih gurih dari yang lain.
Berawal dari keprihatinannya terhadap buah jipang yang banyak dibuang masyarakat di daerah tempat tinggalnya, Lina, gadis 24 tahun asal Dusun Penyangkar, Desa PringgaJurang Utara, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, berinovasi mengolah buah jipang menjadi tepung. Dari bahan tepung itulah ia mencoba membuat aneka jenis makanan ringan.
‘’Banyak yang bilang kalau makan buah jipang itu bikin sakit kaki dan kaki dingin. Tapi saya coba berinovasi bagaimana agar buah jipang itu bisa tetap dinikmati tanpa harus makan buahnya langsung,’’ kata Lina, Senin (05/08/19) di rumah tinggalnya di Mataram.
Dari coba-coba, akhirnya buah jipang tidak hanya bisa diolahnya menjadi tepung, tetapi juga menjadi bahan pengembang kue atau lebih dikenal dengan sebutan SP. ‘’Daripada dibuang sia- sia, jadi lebih baik kita olah,’’ tuturnya.
Jipang yang diolah menjadi tepung tersebut kemudian digunakan Lina sebagai bahan dasar kue brownies yang diberi nama brownies jipang. Tidak seperti brownies pada umumnya, brownies ini sebagian besar bahan dasarnya memanfaatkan produk lokal seperti gula merah, singkong dan yang menjadi andalan adalah tepung jipang.
“Kita ingin berdayakan masyarakat lokal juga. Jadi bahan dasar yang kita gunakan kita ambil dari masyarakat lokal sendiri. Buat apa kita susah cari bahan keluar kalau di daerah sendiri banyak,” ujar gadis yang memang hobi membuat kue ini.
Selain itu, Brownies jipang dibuat khusus dengan menggunakan campuran tepung jipang dan tepung singkong. Sehingga dari segi rasa mampu bersaing. “Rasa dijamin lebih enak dari yang lain,” terangnya.
Selain menekankan rasa yang berbeda, olahan kue dengan bahan dasar tepung jipang ini juga memiliki tekstur yang lembut dan renyah. “Kue ini cocok sebagai cemilan sehat apalagi buat yang mau diet. Karena tidak mengandung protein yang tinggi. Bebas kandungan gluten juga. Kan gluten itu yang bikin orang cepat gemuk,” katanya.
Untuk produk olahan dari jipang ini, Lina mengaku baru dipasarkan secara kecil-kecilan dan bertahap. “Untuk saat ini masih bertahap dulu,” terangnya.
Omzet yang didapatkan dari brownies jipang itupun masih relatif kecil yakni hanya berkisar 500 ribu hingga 1 juta rupiah perbulannya. Karena masih terus dikembangkan varian dan aneka cita rasanya. Saat ini ia telah berhasil membuat beberapa varian rasa produk diantaranya, original, greentea, capucino, keju dan jahe. Untuk produk olahan dari jipang ini, Lina mengaku baru dipasarkan secara bertahap.
Lina berharap inovasinya ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Tidak hanya di lokal saja namun hingga mancanegara. “Semoga produk ini bisa membuka mata masyarakat agar cinta terhadap kekayaan alam kita dan mencintai produk lokal. Semoga bisa ekspor ke luar negeri juga biar orang tahu tentang produk khas NTB sehingga mereka bisa mendapatkan manfaatnya.” ujar Lina.hm