MATARAM,Literasi-Tim Pengabdian Masyarakat Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram yang didukung oleh Kementerian Pariwisata, Senin (5/8), menyelenggarakan mini discussion bertemakan “Menatap Masa Depan Industri Pariwisata NTB Pasca Gempa: Realitas dan Harapan”. Acara yang berlangsung di STP Mataram itu bertujuan untuk mengetahui permasalahan dan strategi peningkatan industri pariwisata NTB pasca gempa, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya sampah plastik untuk keberlangsungan pariwisata NTB serta meningkatkan sinergi antar stakeholder dalam memajukan pariwisata NTB.
Tampil sebagai narasumber Kabid Promosi Pariwisata mewakili Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata (Lalu Kusuma Wijaya), Kabid UPT Litbang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Lalu Syakhruzali), anggota DPRD NTB Terpilih (Akhdiansyah, SH.I), Rektor UNU (Baiq Mulianah, S.Ag., M.Pd.I), dan Dosen STP (Dr. Syech Idrus., M.Si).
Pengabdian masyarakat ini merupakan program dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia dan didukung oleh Kementerian Pariwisata. Diskusi juga menghadirkan para komunitas lokal seperti Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Daerah (AMANDA) Paer Daya Lombok Utara, Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Lombok Sumbawa, Association of The Indonesian Tours And Travels Agencies (ASITA), Trash Hero Tanjung, Ecobrick Mangrove And Coral Community (EMCC) Tanjung Luar, dan Local Mataram.
Dr. Imam Adis Munandar selaku Dosen SKSG UI menyatakan bahwa terselenggaranya acara ini merupakan wujud kepedulian UI terhadap keberlangsungan pariwisata NTB. Wilayah ini menjadi salah satu prioritas dalam melaksanakan pengabdian masyarakat.
Rektor UNU Baiq Mulianah menjelaskan bahwa perlu pemetaan konflik dan identifikasi aktor lokal serta pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan pariwisata di NTB. Penguatan identitas akar kebudayaan juga perlu dilakukan untuk menarik wisatawan tanpa kehilangan ciri khas lokal.
Hal ini didukung Lalu Kusuma Wijaya yang menyatakan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor unggulan sehingga perlu dijaga akar budayanya agar. Pada gilirannya keberlangsungan pariwisata lokal serta generasi penerus tidak rusak seiring perkembangan zaman.
Diskusi yang dimoderatori oleh dosen SKSG UI, Dr. Puspitasari, menghasilkan rekomendasi strategi terkait pengembangan pariwisata NTB pasca gempa tepat setahun yang lalu. Hasil tersebut antara lain adalah perlunya memperhatikan tiga aspek dalam pariwisata saat ini yaitu ketenangan, spiritualitas dan keberlanjutan (serenity, spirituality, and sustainablity). Untuk mencapai hal tersebut maka perlu adanya rumusan untuk membangun spirituality and sustainablity tourism serta riset untuk mendukung hal itu dengan cara meneliti nilai lokal yang mewarnai pariwisata NTB. Lu’liyatul Mutmainah