SELONG, Literasi- Pembangunan pariwisata tidak bisa biasa saja, melainkan harus melalui kajian mendalam dengan melibatkan pihak berkompeten seperti pelaku pariwista, termasuk pula perguruan tinggi. Pasalnya, konsep yang besar akan lahir dari pergulatan diskusi akademis yang alot dengan mempertimbangkan aliran potensi unggulan termasuk peluang munculnya destinasi baru. Demikian diuraikan Ketua Badan Promosi Pariwisata (BPPD) Lombok Timur Ahmad Roji..
“Pembangunan pariwisata harus konsisten biar tidak membingungkan termasuk dengan melibatkan semua komponen bukan hanya slogan saja,” tegasnya.
Menurutnya, belum terlalu final keberpihakan pemerintah soal kebijakan pembangunan pariwisata termasuk anggaran, lihatlah di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD). Padahal kebutuhan akan pariwisata sangat besar termasuk ketersedian sarana infrastruktur yang memadai.
Dari anggaran yang terbatas, pemerintah seharusnya menyiapkan instrumen riset dan survey tentang destinasi pariwisata untuk lebih efektif dan efisien. Sudah saatnya melakukan pendekatan secara akademik, sehingga akan ditemukan apa sebenarnya yang harus dilakukan.” Harus fokus ke arah pariwisata apa? Itu harus jelas. Sejauhmana tingkat prioritas kita lakukan, harus ada uraian. Jangan serampangan, tapi murni hasil pendekatan ilmiah melalui riset dan survey,” ungkapnya.
Lebih jauh diutarakan, perencanaan yang jelas dan jauh ke depan sangat dibutuhkan. Harus ada peta yang terpampang di depan bagaimana menciptakan destinasi baru. Belum lagi kalau bicara infrastruktur pariwisata. Bisa sangat komplek.
Menyiapkan inftrastruktur daya dukung pariwisata, hal mendasar pula yang harus dilakukan pemerintah melalui instansi terkait. Membangun objek wisata harus total, termasuk keamanan, kebersihan dan hal lainnya. Saat ini masih dibicarakan secara umum tidak ada yang sifatnya spesifik.
“Harus clear dan total dalam perencanaan, jangan hanya gemar membangun tapi tidak ada yang menjaga dan merawat, itulah makanya penting kajian dan pendekatan ilmiah tadi,” lanjut Roji .
Sementara itu terkait dengan rencana Festival Pesona Selaparang yag akan menjadi kalender event Lombok Timur, Ketua BPPD menyambut baik akan ide tersebut. Namun yang harus diingat adalah, konsepnya harus kuat penuh ide baru dan perencanaan yang matang. Jangan terkesan ikut- ikutan.
“Harus ditemukam spirit dan apa yang akan dilakukan. Jangan melakukan hal yang sama dengam daerah lain. Harus ditemukan potensi yag langka dan menjadi ciri daerah kita seperti tradisi belanjakan, itu bagus sekali,” terangnya.
Harus dingat pula sektor pariwisata merupakan sektor yang menjanjikan dari pendapatan ekonomi. Bicara devisa dari sektor ini cukup besar bahkan menjadi lima besar pendapatan Negara. Kita pun di daerah harus mengelola potensi kita dengan sebaik mungkin supaya dikunjungi banyak wisatawan dan akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
BPPD sendiri yang dibentuk berdasarkan amanat undang-undang papar Ahmad Roji, harus dilihat sebagai mitra kerja yang produktif sebagai teman kerja dan diskusi instansi pemerintah dalam mendorong kemajuan pariwisata.” Kami siap mempromosikan agenda besar pembangunan pariwisata di daerah ini, ayo kita bersinergi,”harapnya.(lie)