MATARAM, Literasi-Nasrin H. Muhtar pria asal Kilo Dompu berhasil mengolah “kelor” menjadi produk herbal jamu kesehatan yang diberi merk “Produk Moringa Kidom”. Kini pria kreatif tersebut telah memiliki 5 produk jamu herbal dari kelor yang mulai dikirim ke pasar nasional dan global. Untuk memasarkan produknya, Nasrin mulai akrab menggunakan internet dan media sosial. Bahkan ia juga sudah berbagung dengan Alibaba.com, sebuah marketplace global.
Selain Nasrin, sesungguhnya terdapat sederet generasi kampung yang juga memasarkan produknya melalui dunia digital. Sebut saja misalnya, Janatan, seorang pemuda yang didaulat menjadi ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Tete Batu, ia memasarkannya secara online.
Upayanya itu ternyata telah membuahkan hasil. Disaat beberapa objek wisata lain seperti Sembalun dan Rinjani sepi pengunjung, objek wisata Tete Batu yang dikelolanya tetap ramai. Begitu pula dengan produk lain seperti kopi asal Desa Sajang dan Asa Green, merk dagang untuk pupuk organic telah mampu dijual hingga ke konsumen luar negeri.
Apa yang dilakukan oleh Nasrin H. Mukhtar dan Janatan, itulah sejatinya salah satu wujud dan cbtoh nyata dari program industrialisasi yang maksudkan dalam program unggulan NTB Gemilang ekonomi pada RPJMD Provinsi NTB 2019 – 2023.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bahkan pernah mencontohkan, bahwa produk semacam “Moringa Kidom” itulah industrialisasi. Industrialisasi tidak identik dengan pabrik-pabrik besar, tidak identik dengan perusahaan-perusahaan raksasa. Tapi industrialisasi, menurut Doktor Zul sapaan akrab NTB adalah seperti produk Moringa Kidom, Olahan Madu hutan menjadi obat seccet, fashion dari tenun dan beragam produk pertanian, peternakan, dan perikanan serta aneka produk kerajinan, yang telah diolah menjadi barang jadi. “Itulah yang kemudian dipasarkan, tutur Doktor Zul dalam berbagai kesempatan.
Untuk mempromosikan produk-produk unggulan tersebut, kini Pemprov NTB melalui Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Nusa Tenggara Barat terus membina dan memperkuat kelompok informasi masyarakat (KIM) diberbagai desa/kampung di Kabupaten/Kota di NTB. Kepada mereka disosialisasikan dan didiskusikan bersama program-program unggulan NTB Gemilang. Dan salah satunya adalah memperkenalkan pemasaran secara online atau E-Commerce atau pasar online yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2023.
Menyambut pasar global yang kian kompetitif ini, Plt. Kepala Komunikasi, Informatika dan Statistik NTB, GP.Aryadi, MH mengungkapkan bahwa pihaknya kini terus melakukan penguatan sumber daya manusia dengan memperkenalkan pasar digital melalui pelatihan pemanfaatan tekonologi informasi. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan masyarakat NTB, khususnya masyarakat didesa/kampung sebagai produsen agar mampu memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk-produk secara virtual.
Kegiatan ini sejalan dengan program NTB Gemilang Ekonomi yang bertumpu pada sektor Pariwisata, Pertanian dan Industri. Dalah satunya yakni E Commerce, terangnya.
Menurutnya, kedepan pasar online ini sangat menjanjikan. “Dari 2,7 juta pengguna internet di NTB baru 15 persen saja yang memanfaatkannya sebagai peluang ekonomi. Selebihnya adalah platform chatting dan media informasi hiburan belaka, tutur mantan irbansus ini.
Kepala Bidang Informasi Komunikasi dan Publikasi Diskominfotik NTB, Fairus Abadi dalam pertemuan dengan KIM Lombok Timur di Pantai Kerakat, Dusun Sukamulia, Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya (18/05), menambahkan Kelompok Informasi Masyarakat atau KIM di setiap kabupaten/ kota harus bisa menjadi yang terdepan dalam memperkenalkan dan memulai pasar berbasis jaringan online ini.
Sebelumnya, Pelatihan Pasar Kampung Online kepada anak-anak muda NTB yang tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dilakukan di Kab.Lombok Utara pada Senin (17/5) di Hotel Medina Bay Marina dan akan dilakukan di seluruh kabupaten/ kota di NTB. Fokus kegiatan ini adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan bagaimana cara memanfaatkan jaringan internet sebagai wadah promosi, advertising dan selling berbagai produk unggulan serta jasa.
Dalam acara tersebut, juga disosialisasikan pemanfaatan NTB Care sebagai saluran pengaduan masyarakat dan menyampaikan keluh kesah tentang layanan publik serta menyalurkan ide-ide baik untuk mewujudkan NTB Gemilang. Kepala Seksi Publikasi Diskominfotik NTB Dudut Eko juga mengingatkan pentingnya aplikasi NTB Care sebagai cara komunikasi antara warga masyarakat dan pemerintah daerah. Aplikasi layanan pengaduan masyarakat itu diharapkan dapat dipergunakan oleh masyarakat agar pelayanan pemerintah dapat dimaksimalkan. Terlebih, kabupaten Lombok Timur yang berpenduduk terbesar di NTB dipastikan memiliki sejumlah masalah yang dapat saja diadukan melalui aplikasi NTB Care untuk diselesaikan. Dudut berharap anggota KIM dapat menjadi relawan NTB Care jika ada masalah di masyarakat yang belum menemukan solusi yang berhubungan dengan pelayanan public oleh pemerintah daerah