Selong,Literasi- Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, Drs. H. Rohman Farly, MM, menerima Kunker Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur, Selasa, (28/05) bertempat Di Rupatama I lantai 2 Kantor Bupati Lombok Timur. Turut hadir dalam acara tersebut Assisten Pemerintahan sekda Lotim, Kepala OPD terkait dan tamu undangan lainnya.
Dalam kata penerimaan Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur mewakili Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Lombok Timur menyampaikan ucapan selamat datang kepada Rombongan Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Lombok Timur.
Secara umum Sekda menjelaskan, kondisi Kabupaten Lombok Timur, yang merupakan satu dari 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB. Terletak di ujung timur pulau Lombok, dengan ibukota administratif di Selong.
Lombok Timur, yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Provinsi NTB, yakni sekitar 1,3 Juta jiwa, yang tersebar di 21 kecamatan, 254 desa/kelurahan. Hal ini yang menjadikan posisi Lombok Timur menjadi sangat strategis bagi Provinsi NTB.
Sebagian besar penduduk Lombok Timur mengantungkan hidupnya di sektor pertanian dalam arti luas, baik sebagai petani sawah, peternak, pekebun, dan nelayan. Sehingga kontribusi sektor pertanian masih dominan mewarnai ekonomi Lombok Timur. Untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Lombok Timur mengacu pada Rencana induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) yang dokumennya telah disusun sejak tahun 2015.
Dalam dokumen tersebut, Lombok Timur terbagi menjadi 6 Satuan Kawasan Wisata (SKW). Pembentukan SKW ini, didasarkan pada pendekatan dengan pengelompokan berbagai obyek dan daya tarik wisata, sesuai dengan lokasi serta homogenitasnya. Setiap SKW terbentuk oleh kemudahan aksesibilitas dan ketersediaan sarana penunjang, SKW yang terbentuk merupakan satu wilayah kawasan wisata yang mengelompok.
Pariwisata merupakan salah satu elemen penting dalam pengembangan wilayah Kabupaten Lombok Timur. Strategi penataan ruang dengan menekankan pada peningkatan pertumbuhan kawasan pariwisata yang berbasis potensi alam, cagar budaya dan peninggalan sejarah.
Klasifikasi pariwisata berdasarkan RIPPDA yaitu wisata alam dan pegunungan, pantai dan bahari, budaya dan sejarah, rekreasi dan minat khusus. Selain bertujuan membangun pariwisata dari kesadaran masyarakat, desa wisata juga meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Desain ini dinilai akan lebih berhasil sebab masyarakat merasa lebih memiliki, dan dampaknya dapat langsung dirasakan.
Lombok Timur saat ini memiliki banyak desa wisata. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Lombok Timur 60 di antaranya telah memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Dari jumlah itu hanya duapuluh lima yang telah memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM). Sepuluh Desa masuk dalam katagori berkembang, dan 15 dalam katagori tumbuh.
Bahkan salah satu Pokdarwis yakni Pokdarwis “Lingkok Cave” Desa Kembang Kuning mendapat penghargaan sebagai pokdarwis terbaik keempat tingkat Nasional beberapa waktu lalu, ungkapnya.
Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur, Ali Mahfud, S. Ag, SH, dalam kata perkenalannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemda Lotim karena telah menerima rombongan Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan. Maksud dan tujuan kunker ini terkait tentang strategi peningkatan kontribusi daerah dan pemasaran destinasi wisata.
Terkait dengan kepariwisataan, Kabupaten Lamongan ingin belajar dari Kabupaten Lotim, karena Kabupaten Lotim salah satu Kabupaten yang dijuluki kabupaten Seribu Masjid. Selain itu perkembangan pariwisata Lotim dapat memberikan kontribusi kepada APBD. sehingga Kabupaten Lamongan membutuhkan terobosan-terobosan atau langkah-langkah yang dimiliki Lotim untuk pengembangan pariwisatanya.
“Kami berharap dengan kunjungan ini dapat memberikan masukan-masukan yang baik buat daerah kami kedepannya, sehingga mampu meningkatkan pendapatan daerah melalui pariwisatanya,” jelasnya.
Pada kesempatan itu Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Daerah Lotim melakukan pertukaran cindera mata dan dilanjutkan dengan dialog dengan dinas terkait.