KLU, Literasi-Gerakan Masyarakat Membatasi dan Mengatasi Bahaya Sampah Plastik (MEMBTIK) menjadi trobosan Dinas Lingkungan Hidup Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DLHPKP) Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk menuju program Zero Waste yang dicanangkan secara nasional oleh pemeintah.
“Kita canangkan program yang kita yakini menjadi bagian dari upaya mendukung program nasional menuju Indonesia bersih dari sampah plastik. Kita namakan gerakan Membatik,” ungkap Kepala Dinas DLHPKP Lombok Utara, H. Rusdi,ST., dalam sambutannya pada launching gerakan Membatik, Rabu (24/4). Hadir Sekda Lombok Utara, semua unsur pemerhati lingkungan, Dinas LH Provinsi NTB.
Dikatakanya, tujuan dari gerakan Membatik ini untuk mengurangi tumbuhnya sampah dan mengubah mindset masyarakat untuk melakukan pemilihan sampah langsung pada sumbernya.
“Secara urutan dunia sampah plastik kita ada di urutan kedua, oleh sebab itu mau tidak mau kita harus empati terhadap keadaan ini,” katanya seraya menambahkan sasaran dari gerakan ini adalah mengatasi dan langsung mengedukasi masyarakat untuk mengelola sampah di tempat masing-masing. “Ini hajat kita bersama dari baik tingkat pusat, provinsi bahkan kita di daerah,”paparnya.
Lebih lanjut, Rusdi menjelaskan pengelolaan sampah harus dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh melalui peran serta pemerintah sebagai wujud pelayanan dan perlindungan masyarakat untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat serta menjadi solusi terhadap persoalan sampah yang timbul dalam pengelolaannya.
Secara nasional program menuju sampah Zero Wise sudah dikembangkan Indonesia bersih dan di NTB bernama zero wiss. Dimana Kabupaten harus mendukung untuk mengelola sampah secara daur ulang atau regional. Konsep ini menekankan pengelolaan sampah di hingga nol persen di TPA.
Rusdi mengakui, TPA di KLU memang saat ini masih dalam tahap pembangunan baik itu di Gili maupun di TPA jugil, namun akan dibantu oleh kementerian pekerjaan umum.
“Kita seharusnya selesai tahun kemarin tapi karena pres major tidak bisa selesai.namun 6 bln kedepan akan selesai,” katanya.
Sementara itu, Sekda Lombok Utara, H. Suardi mengatakan, program menuju sampah nol ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting untuk mendorong masyarakat ikut andil untuk mengelola sampah mereka.
“Mari kita kurangi sampah plastik ini dengan jalan mengelola sampah ini. Dan ada bank sampah kita yang akan mengelola,”imbaunya.
Menurutnya, sejatinya sampah harus di kelola, jadi persoalan sampah ini sering menjadi gangguan apalagi sebagai daerah pariwisata yang wajib memberikan rasa nyaman bagi wisatawan.
“Kita ingin semua tergerak tidak hanya masyarakat melainkan OPD juga. Maka dari itu kita di jajaran OPD harus ada bank sampah di masing – masing bahkan hingga ke tingkat desa agar ini bisa bernilai ekonomis,”jelasnya.
“Kita sekarang ingin OPD juga tergerak dan mendukung program ini,” tandasnya.man