Lombok Barat, Literasi-Lomba Dayung Sampan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Lombok Barat ke 61 kembali dihelat di Pantai Duduk, Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Kamis (11/4). Sebanyak 200 peserta turut ambil bagian dari 17 desa pesisir yang berada di 5 Kecamatan. 5 Kecamatan dimaksud yakni Kecamatan Batulayar, Kecamatan Labuapi, Kecamatan Gerung, Kecamatan Lembar dan Kecamatan Sekotong.
Antusias peserta khususnya para nelayan untuk mengikuti event ini terbilang cukup tinggi. Bayangkan, peserta yang mendaftar saja tercatat kurang lebih 300 peserta. Namun oleh panitia tersaring menjadi 200 peserta setelah melalui sleksi panitia.
Lomba Dayung Sampan dilakukan secara beregu, yang terdiri dari dua orang dalam satu sampan. Setiap peserta saling beradu kekuatan dan strategi untuk mengalahkan lawannya. Sorak sorai para pendukung masing-masing peserta menjadi penyemangat agar bias keluar sebagai pemenang.
Kepala Dinas kelautan dan Perikanan Lombok Barat, H. Subandi menyebut, jika event semacam ini rutin dilakukan selama tiga tahun terakhir guna memeriahkan HUT Lombok Barat.
“Selain sebagai media silaturrahmi antar nelayan, kegiatan seperti ini juga bisa dijadikan paket tour bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok, Hal ini layak dipertontonkan kepada wisatawan mengingat gelaran ini cukup unik dan menghibur:” kata Subandi kepada Literasi, Kamis(11/4).
Menurut Subandi, tahun 2017 diawali dengan lomba serupa di Pantai Gili Asahan, Sekotong Barat. Disusul tahun 2018 di Pantai Induk, Kecamatan Gerung dan tahun 2019 ini di Pantai Duduk, Kecamatan Batulayar,”
Pemda Lombok Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan menurut Subandi memberi perhatian serius kepada para nelayan agar tidak mentaati aturan penangkapan ikan yang sudah diatur Undang-Undang maupun Peraturan Menteri. Antara lain, kata Subandi larangan penangkapan bibit lobster yang kerap kali terjadi di wilayah perairan Lombok Barat.
“Karena itu kita sudah memberikan pembinaan kepada nelayan di Lombok Barat agar mereka tidak tergiur menangkap bibit lobster. Kita memberikan pembinaan yang penuh kepada para nelayan agar mereka tidak tergoda untuk menangkap bibit lobster yang sudah dilarang itu,” ujar Subandi. (hernawardi)