Senin , Oktober 14 2024

Meredam “Panasnya” Politik Lewat Wayang Lalu Nasib


MATARAM, Literasi – Dalang Lalu Nasib dikenal dengan gayanya yang kocak. Karena itulah banyak pengagumnya. Tidak mengherankan, jelang pilkad maupun pemilu, Lalu Nasib tidak sepi orderan. Bahkan kehadirannya mampu meredam “panasnya” suhu poitik jelang pemilu 2019.

Salah seorang caleg DPR-RI yang rajin menanggap Lalu Nasib adalah HBK. Caleg Gerindra ini sejak beberapa hari belakangan rajin “menanggap” Lalu Nasib. Hal itu, salah satunya nampak dari gelaran wayang bertajuk Wayang HBK untuk pemilu damai di Lapangan Tanjung, KLU, belum lama ini. Gelar seni tersbut dipadati ratusan warga setempat. 

Uniknya, warga yang hadir umumnya adalah para korban terdampak gempa. Hadirny Lalu Nasib membuat warga terhibur atas sajian cerita Sasak.

“Hiburan kita. Lucu ceritanya, khas gaya Mamiq Nasib,” kata Sapardi, menjawab wartawan. Sapardi datang bersama rekan-rekannya dari Gangga begitu mendapat informasi ada gelaran wayang oleh dalang kenamaan Lombok, Lalu Nasib AR. Karena acara dihelat malam Minggu, banyak warga yang tertarik

“Sepanjang acara kita tertawa terus, topiknya macam-macam,” sambungnya.

Kendati lapangan usai diguyur hujan, hal itu tak menyurutkan warga KLU yang duduk lesehan menyaksikan tontonan tersebut. Penonton cukup terhibur, mereka tertawa dengan kisah-kisah yang disajikan Lalu Nasib AR.

Cerita Wayang Sasak bertema pemilu damai mengajak untuk menyikapi pilpres dan pileg dengan baik. Beda pilihan tak boleh sampai merusak persaudaraan. Masyarakat diingatkan tak mudah untuk mempercayai berita bohong atau hoaks. Harus tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Di tempat yang sama, H Bambang Kristiono, SE (HBK) selaku penyelenggara pementasan wayang mengatakan, pentas ini sebagai sarana silaturahmi warga di KLU. Sekaligus bagian dari trauma healing bagi warga KLU.

“Korban gempa tentu butuh sekali acara yang menyenangkan dan menghibur,” katanya.

Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra ini menyebut, pentas wayang sekaligus menggali budaya leluhur yang telah diwariskan. Kearifan lokal yang diwariskan para orang tua bisa tetap dijaga.

“Kedepan bersama dikembangkan wayang ini supaya tidak hilang,” sambung politisi Partai Gerindra ini. Caleg DPR RI Nomor Urut 1 Dapil 2/Pulau menyebut, generasi sekarang yang harus menjaga budaya dan tradisi masa lalu. Menjaga budaya yang diwariskan cukup strategis.

“Bersama saya telah hadir TGH Hasanain Juwaini, beliau yang akan menjelaskan soal Wayang Sasak,” imbuhnya.

Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) NTB TGH Hasanain Juwaini mengungkapkan, Wayang Sasak adalah sarana menyampaikan dakwah. Di seluruh NTB, pentas wayang akan dikembalikan ke khittah sebagai sarana dakwah.

“Wayang untuk menyebarkan tentang agama. Ini harus dipertahankan,” kata Hasanain seraya menyebut akan menginisiasi sekolah pedalangan di desa-desa. Dengan begitu Wayang Sasak akan terpelihara. “Harus terus dihadirkan dalang-dalang muda sebagai regenerasi,” tambahnya. RUL.

Check Also

Event MEMORIA berlangsung 17 – 19 Desember 2024

Event MEMORIA akan berlangsung pada tanggal 17 – 19 Desember 2024.Pemerintah Provinsi NTB melalui Kepala …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *