KLU, Literasi – Dampak gempa masih terasa bagi sektor pariwisata di Lombok Barat dan Lombok Utara. Sejumlah destinasi di Lombok Barat seperti kawasan Pantai Senggigi dan destinasi wisata di Lombok Utara seperti tiga gili dan Senaru belum pulih sepenuhnya. Kondisi ini menjadi perhatian Lalu Nofian Hadi, Caleg DPRD NTB dari PKS Nomor Urut 11 Dapil Lombok Barat dan Lombok Utara,
Menurut Nofian, pemerintah daerah, baik Pemprov NTB, Pemkab Lombok Barat, dan Lombok Utara, pelaku industri wisata, dan masyarakat harus bekerja lebih keras guna memulihkan sektor pariwisata.
Nofian mengambil contoh kawasan Senaru yang selama ini dikenal sebagai salah satu pintu masuk jalur pendakian Gunung Rinjani. Dampak gempa yang melanda Lombok pada tahun lalu membuat kunjungan wisatawan di Senaru menurun drastis. Hal ini tak lepas dari ditutupnya jalur pendakian Gunung Rinjani.
“Senaru harus menjadi perhatian bersama agar bisa kembali pulih karena mengalami tantangan yang begitu besar, khususnya trauma psikologis wisatawan,” ujar Nofian, Sabtu (30/3).
Kata Nofian, citra pariwisata Senaru semakin anjlok lantaran insiden meninggalnya dua wisatawan Malaysia dan satu pramuwisata lokal akibat tertimpa longsoran di kawasan air terjun Tiu Kelep saat gempa melanda Lombok pada Minggu (17/3).
Kejadian tersebut memberikan pelajaran besar bagi pemerintah daerah untuk memetakan dan mitigasi bencana di destinasi wisata. Nofian menilai, pemda bisa memberikan petunjuk objek wisata mana saja yang aman dan tidak aman untuk dikunjungi saat ini.
“Pemda bisa memberikan petunjuk dan informasi tentang gambaran kondisi destinasi wisata kita yang aman untuk dikunjungi,” ungkapnya seraya berharap pemda mengadakan kegiatan pariwisata di Senaru untuk mendorong geliat pariwisata di wilayah tersebut dan mengirimkan pesan bahwa Senaru aman untuk dikunjungi.
“Tidak perlu saling menyalahkan, kasihan masyarakat Senaru yang menggantungkan hidupnya dari pariwisata. Mari sama-sama kita buat event pariwisata di sana agar dunia luar tahu Senaru aman dan nyaman dikunjungi kembali,” jelasnya.
Nofian memandang kejadian kemarin memberikan momentum NTB mengenalkan Senaru kepada wisatawan, khususnya wisatawan Malaysia. Aksi cepat tanggap dan pelayanan terbaik sudah cukup maksimal dilakukan pemda dalam menangani wisatawan Malaysia yang menjadi korban. Hal ini, kata Hadian, juga mendapat apresiasi dari pemerintah Malaysia.
“Bahkan dalam beberapa pemberitaan saya baca, Pemerintah Malaysia sangat apresiasi sikap Pemerintah Indonesia, dan Pemda di NTB pada khususnya terkait penanganan kepada warga mereka,” tandas Nofian. RUL.