KLU, DS-Pihak Kedutaan Malaysia mengklaim musibah gempa yang menelan korban jiwa atas warganya tidak lantas menjadikan Indonesia travel warning bagi warga Malaysia yang ingin melancong ke Indonesia khususnya Lombok. Pasalnya, musibah gempa merupakan bencana yang tidak seorang pun mengetahuinya.
Demikian diungkapkan, pihak Kedutaan Malaysia, Faizal Ishak, pada jumpa pers yang digelar Humas Setda Lombok Utara di Tanjung, Rabu (20/3).
Diungkapkannya, pihaknya sudah berkunjung ke lokasi tempat kejadian dan menemui salah seorang anak dan pemuda yang membantu pengujung usai terjadi gempa.
“Kami memberikan apresiasi kepada mereka karena sudah membantu semua warga kami saat terjadi gempa,”terangnya.
Menurutnya, melalui kerjasama yang sangat luar biasa dari aparat pemerintah bersama masyarakat sudah dilakukan sehingga evakuasi sangat cepat dilakukan.
Terhadap semua pelancong yang menderita luka-luka maupun yang meninggal dunia, Faizal mengatakan sudah tertangani dengan baik oleh pemerintah Indonesia. Kedua warga Malaysia yang meninggal dunia dan warga yang selamat sudah dipulangkan dengan menggunakan pesawat yang disiapkan pemerintah Indonesia.
“Dua Pesawat disiapkan pemerintah yakni Garuda dan Air Asia mengantar semua rombongan pelancong ke Kuala Lumpur maupun ke Johor. Pada saat kepulangan juga didampingi menteri liar negeri Malaysia,” jelasnya.
Sementara itu, Polisi Besar Kedutaam Besar Malaysia di Jakarta, Abubakar Yaacob, menegaskan pihaknya tidak mempersoalkan atas musibah yang menimpa warga Malaysia di Tiu Kelep. Bahkan terhadap travel agent yang membawa para pelancong.
“Kami tidak mempermasalahkan namun kami menghimbau kepada para pelacong Malaysia nantinya ketika akan melancong ke Indonesia harus menggunakan travel agent resmi karena mereka pada saat berkunjung ke obyek lokasi Tiu Kelep itu tidak bersama travel resmi. Artinya mereka memesan sendiri-sendiri,”ungkapnya.
Abubakkar menambahkan, sekarang ini masih ada empat orang warga yang menderita luka berat masih dirawat di RSUP NTB. Mereka, menurutnya, sudah tertangani dengan baik, dirawat dengan maksimal dan semoga beberapa hari Kedepan sudah bisa dibawa kembali ke Malaysia.
“Kami atas nama pemerintah Malaysia mengucapkan terima kasih. Obyek-obyek wisata kami doakan terus berkembang dan masyarakat Malaysia bisa berkunjung kembali ke Lombok,”pungkasnya.
Sementara dari pemerintah Daerah Lombok Utara melalui Kepala Dinas Pariwisata, Vidi Ekakusuma, yang didampingi Kabag Humas Setda Lombok Utara dan Kabag Pemerintahan menjelaskan musibah gempa yang terjadi pada minggu lalu cukup membuat dunia pariwisata bersedih. Pasalnya, gempa bumi menelan korban jiwa di lokasi obyek wisata.
Pada saat kejadian, Vidi menjelaskan, ada 18 orang wisatawan dalam satu rombongan yang masuk ke lokasi Tiu Kelep. Seorang diantaranya warga negara Indonesia dari Jakarta. Mereka menginap di salah satu hotel di Senggigi Lombok Barat dengan total jumlah semuanya sebanyak 28 orang.
“Yang masuk ke lokasi Tiu Kelep itu 18 orang dari 22 orang yang berkunjung ke Senaru. Namun empat orang diantaranya itu hanya sampai di Air Terjun Sendang Gile,”sebutnya.
Saat kejadian gempa mereka berada di lokasi Tiu Kelep. “Mereka terkena longsoran setelah gempa, dua diantaranya tertimpa runtuhan batu longsoran dan dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan lima orang lainnya luka berat dan ringan. Kini tinggal hanya empat orang saja yang dirawat inap di RSUP NTB,”sambungnya.
Terhadap semua korban, Vidi mengaku sudah tertangani termasuk yang sedang dirawat. Sedangkan korban dari warga lokal, Pemda akan menyiapkan bantuan santunan kepada keluarga.
“Kini lokasi air terjun Tiu Kelep kita tutup sementara. Karena lokasi itu akan diperbaiki tahun ini dengan anggaran pusat,” ujarnya.man