MATARAM, Literasi-Anggota Komisi VII DPR-RI, Dr.Kurtubi, memuji kiprah dan kondisi kampus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram. Dalam Kuliah Umum bertajuk “Mempersiapkan SDM Pariwisata dan Energi Menghadapi Kebutuhan 4.0” di kampus setempat, Rabu (27/2), pakar energi pertambangan itu mengaku bangga dengan STP Mataram.
Acara diawali dengan sambutan Ketua STP Mataram, Dr.Halus Mandala, yang secara umum mengurai cikal bakal berdirinya STP setelah pada tahun 1986 Lombok merintis sektor pariwisata sebagai sektor unggulan. Dalam pandangannya, Halus menilai ketika seluruh daerah mengelu-elukan industri tanpa asap ini, persiapan SDM justru belum cukup mendukung– seperti bagaimana melahirkan perencana pariwisata hingga konsultan pariwisata. Hal itulah yang melatari berdirinya STP yang semula bernama Akademi Pariwisata.
Sementara itu, pujian yang disampaikan Kurtubi berkenaan dengan kondisi kampus yang bersih dan tertata rapi sehingga sempat membuatnya terkejut.
“Unram saja tidak seperti ini. Cocok jadi sekolah pariwisata,” cetusnya yang disambut aplaus mahasiswa STP Mataram. Kondisi itu membuatnya mengaku bergairah memberikan materi kuliah umum di hadapan mahasiswa dan dosen.
Menurut Kurtubi, NTB telah menetapkan pariwisata sebagai sektor yang utama yang harus disambut dengan berbagai persiapan.
“Ini satu-satunya sektor yang berkembang dan luar biasa memberikan kontribusi kepada masyarakat,” katanya. Apalagi NTB memiliki berbagai keunggulan dari aspek alam dengan pantai yang luar biasa.
Keindahan pantai yang ada di NTB, menurutnya, tidak bisa di copy paste daerah mana pun. Mulai dari Lombok Barat hingga ke Lombok Timur membentang pantai yang tiada taranya. Hal ini berbeda dengan negara-negara di Eropa yang hanya “menjual” bangunan-bangunan bersejarah. Karena itu, mahasiswa STP merupakan SDM yang akan diandalkan.
“Ini sekolah masa depan,” katanya menilai. Kebutuhan SDM pariwisata kedepan semakin berkembang sehingga menjadi wajar kader-kader itu dibentuk dari STP.
Bagi Kurtubi, sektor pariwisata akan tetap tumbuh dan berkembang, terlebih dengan keberadaan Mandalika Resort. Namun, itu semua harus diimbangi kemampuan pemerintah dalam pengadaan listrik. Tanpa listrik, negara sulit mengalami kemajuan.
“Industri-industri besar memerlukan listrik,” katanya menghubungkan antara sektor pariwisata dan energi. Itulah sebabnya lewat Komisi VII DPR-RI, Kurtubi sempat “menekan” PLN agar segera memenuhi kebutuhan listrik di Tanah Air termasuk di NTB. Bahkan ia memiliki ide penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang sudah diterapkan di negara-negara maju.
Ia mengatakan masyarakat tidak perlu cemas dengan PLTN karena hasil listrik dari tenaga nuklir jauh lebih bagus dan stabil. Selama dua tahun, paling banter hanya terjadi dua jam pemadaman untuk pengisian uranium.
Kuliah Umum Dr.Kurtubi dirangkaikan dengan pemberian sumbangan seperangkat alat drum band. Kutubi pun menjanjikan akan memberikan beasiswa Bidikmisi kepada mahasiswa STP mengingat sebagai anggota DPR RI pihaknya memiliki jatah 400 orang mahasiswa. Janji itu akan ia realisasikan ditahun 2019. ian