MATARAM, DS- Pemprov NTB diharapkan lebih fokus pada upaya penanganan rehabilitasi dan restruktuasi kelembagaan pascagempa. Pasalnya, hingga kini sektor pariwisata NTB belum pulih.
“Ketimbang memokuskan ke program baru, yakni Medical Tourism, sebaiknya pemulihan distinasi wisata terdampak gempa ini yang difokuskan digenjot penanganan dan pemulihannya saat ini,” tegas Anggota Fraksi PDIP DPRD NTB Ahmad Yadiansyah menjawab wartawan, Sabtu (23/2).
Menurut dia, wisatawan datang ke NTB, khususnya ke Pulau Lombok adalah untuk berwisata dan bukannya untuk berobat. Hal itu, lantaran Pulau Lombok dikenal akan keindahan dan keunikan alamnya.
“Wajarlah, kita pertanyakan apa hubungannya antara keindahan alam dengan orang yang berobat itu dalam sidang paripurna kemarin,” kata Yadiansyah.
Ia menambahkan, pascamusibah gempa yang melanda NTB beberapa waktu lalu, kondisi pariwisata NTB, terpantau masih mengalami keterpurukan. Oleh karena itu, percepatan program pemulihan. Yakni, dengan memokuskan pada restrukturisasi kelembagaan dan rekapitalisasi infrastruktur penunjang percepatan pemulihan pariwisata di wilayah terdampak gempa harus lebih menjadi perioritas utama. Sebab, usaha kepariwisataan di NTB harus didorong bangkit kembali.
“Disinilah, intervensi dan kontinuitas program pariwisata itu penting. Kan branding NTB adalah wisata halal dan bukan Medical Tourism. Wajarlah, kami mempertanyakan alasan pak Gubernur memprogram program pariwisata yang sama sekali tidak perioritas pada kondisi kebencanaan yang membutuhkan pemulihan itu,” tandas Yadiansyah. RUL.