Mataram,Literasi-Memeriahkan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram menggelar event bertajuk “STP MAGICAL NEW YEAR 2019”. Konsep perayaan dirancang khusus untuk meningkatkan kreatifitas, bakat, keahlian, dan seni dari seluruh mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam acara yang dibuka Direktur STP Mataram, Dr.Halus Mandala.
“STP MAGICAL NEW YEAR 2019” mampu memberi motivasi pada masyarakat bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama memiliki keinginan untuk selalu berusaha. Diawali dengan berbagai lomba seperti STP Chess Cup I 2018, lomba food bazaar dan seni kreasi mahasiswa STP Mataram, acara tersebut berlangsung meriah.
Acara yang disponsori oleh Lombok Vaganza Hotel, Bank Bukopin, Percasi NTB, Idoop Hotel, Lore Spa dan Bale Chilli berlangsung dari tanggal 27 Desember dan malam puncak pada tanggal 30 Desember 2019. Turut hadir memeriahkannya, DJ Vhio Trevie, Chakra Ade Pratama, Baiq Mitha Arum, Kiky Kirana, STP Dance Crew, Fire Dance STP, UKM Tari STP, serta Sexy Butterfly Band yang beranggotakan Ndhya, Gunny, Lidia, Irham, Ajax, Mazza dan Thoriq. Acara puncak dimulai dari pukul 16.00 wita berlangsung hingga pukul 22.00 wita.
Pada malam puncak tersebut semua juara lomba dari berbagai kategori diumumkan mulai dari STP Chess Cup atau lomba catur kategori senior yang dimenangkan Miftahurrahman dan pada kategori junior dijuarai oleh Gerry Kristanto.
Sedangkan juara Food Bazaar 2018 dimenangkan oleh kelas 5A D3 Perhotelan. Mereka keluar sebagai juara umum dengan memenangkan semua kategori, salah satunya kategori jenis makanan terbaik dengan Menu Food and Beverages brownies bakar lumer, kebab, teh tarik, grill sausage, dan jasuke uciha.
Direktur STP Mataram, Dr.Halus Mandala, mengaku bangga dengan gelar yang dimotori para mahasiswa tersebut, kendati harus merogoh pengeluaran yang tidak kecil. Pasalnya, event ini pertama kali sejak STP Mataram diresmikan.
Fakta yang sangat membanggakan adalah antusiasme peserta ketika gelar lomba dilaksanakan, bahkan sampai-sampai peserta harus diundi hanya karena terlalu banyak seperti pada ajang lomba seni kreasi. Sedangkan pada Chess Cup 2018 yang semula dihajatkan untuk skup Kota Mataram, justru diikuti peserta dari seluruh NTB.
“Untuk ukuran lomba seperti ini yang disambut 80 peserta, itu sudah sangat berhasil,” kata Halus terkait kesertaan masyarakat luar kampus.
Ketua Pengda Percasi Kota Mataram, Vidi Eka Kusuma, yang dihubungi terpisah mengaku salut dengan upaya yang dilakukan STP Mataram. Dalam kegiatan itu ada kompetisi yang bersifat rekreatif dan ada juga prestasi. Berkat ajang itu sudah muncul bibit baru pecatur NTB. “Mudahaln ditahun mendatang bisa terus dilanjutkan,” katanya seraya menambahkan, selama ini regenerasi pecatur NTB berjalan lambat. ian